Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Salat tarawih

Minati atmanegara, 27, salat tarawih di hotel mandarin atas undangan pt safari walisongo yang tengah mengadakan promosi pelayanan haji. belum berniat haji. mau belajar salat wajib dulu.

31 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BINTANG berkulit putih, bermata bundar, Minati Atmanegara, 27, terpanggil menunaikan ibadat tarawih. Bergaun kain lembut merah hati, bersepatu tumit tinggi, pertengahan Ramadan lalu, artis film ini tampak senyum-senyum di lantai empat Hotel Mandarin, sambil menenteng tas plastik berisi mukena. Memang, di lantai itulah salat tarawih berlangsung. "Saya memang lagi pengin tahu, kayak apa, sih, tarawih itu," ujarnya malu-malu. Minati yang baru enam bulan lalu melahirkan seorang putri, mengaku datang ke tempat itu atas "panggilan" PT Safari Walisongo, perusahaan yang bergerak dalam urusan pemberangkatan haji. Maka, demi rasa ingin tahu itu, artis film ini meninggalkan suaminya di rumah. "Dia 'kan bukan anggota Parfi, malu dong mengajak orang yang nggak diundang," tuturnya. Tarawih kali ini memang khusus untuk artis film anggota Parfi. Ketika acara ceramah tiba, ibu muda berdarah Sunda-Jerman ini tampak serius. Sesekali dia mengangguk-angguk, atau menggeleng-geleng. Bertukar angguk dengan Ratno Timoer Ketua Parfi, dan Rhoma Irama di deretan aktor, Minati juga sering berbisik-bisik dengan pendampingnya, bintang TV Ida Leman. Ceramahnya sendiri berputar-putar di sekitar ibadat haji dan film. Maklum, penyelenggara tarawih ini memang tengah menggalakkan promosi pelayanan haji, dengan sasaran para bintang film itu. "Ceramahnya sendiri cukup meriah dan nikmat," kata kakak kandung Penyanyi Chintami ini. Lalu, sudah adakah niat Minati menunaikan ibadat haji itu? "Ah, belum," ujarnya, "saya bersama suami sedang belajar hal-hal yang perlu didahulukan." Misalnya? "Salat wajib lima waktu, itu lebih penting. Apalagi suami saya harus belajar dari awal." Suami Minati, Alexander Feldes, ketika bujangan pemeluk Kristen. Alhamdullilah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus