Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menerima suku asmat

Rombongan suku asmat bertama ke restoran dali-dali milik rahayu effendi. rahayu diangkat menjadi ka desa erma, asal orang asmat. tujuan undangan ini, agar film-film tentang asmat menonjolkan segi kemajuannya.(pt)

31 Mei 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LIMA puluhan pasukan suku Asmat menyerbu Rahayu Effendi di restoran Dali-Dali, Kebayoran Baru, Rabu malam pekan lalu. "Dor momo . . ." teriak yang diserang. Merasa disambut dengan bahasa kebesaran suku Asmat (dor momo kira-kira semacam selamat datang), salah seorang dari kaum Asmat itu ganti berteriak: "Ho ... Ibu Rahayu, cantik bunuh .... Bunuh? Mbak Yayuk, 43 kini, tertegun sesaat. Orang Asmat itu memang memasuki restoran dengan membawa tombak dan kapak, dengan wajah coreng-moreng, dan bulu-bulu di kepala. Tapi, percayalah, mereka orang baik-baik dan juga paham bahasa Indonesia. Melihat tuan rumah tertegun, seseorang menjelaskan, "bunuh itu sama dengan nian, jadi cantik nian." Mbak Yayuk tersenyum, cantik. Dan, eh, bergiliran orang Asmat itu diciumi pipinya. Kegembiraan ala Asmat segera berlangsung. Mbak Yayuk diajak menari. Tata lampu restoran yang diatur ala disko membuat suasananya mirip adegan tari cak Bali. Pada akhir tarian, Rahayu Effendi diangkat menjadi Kepala Desa Sawa Erma - asal orang Asmat ini. Ia diberi kapak. Lalu, "Hou ... hou ... aouuu ..." teriak Mbak Yayuk mengucapkan sumpah, bagai harimau mengaum. "Saya heran, mengapa film-film yang dibuat selama ini selalu menonjolkan keprimitifan suku Asmat. Ini 'kan bertentangan dengan Pancasila," pidato Kepala Desa Sawa Erma itu kemudian, didampingi anggota suku yang semuanya bertelanjang dada. Ia lantas menjelaskan maksudnya mengundang saudaranya orang Asmat, yaitu keinginannya membuat film yang menonjolkan kemajuan suku Asmat. "Suku Asmat sudah mengenal koperasi, rumah-rumah mereka sudah ada jendelanya. Pokoknya, Pancasilais, deh." Hou . . . Hou ....

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus