Serahkan film ke sinematek

PUSAT Perfilman Haji Usmar Ismail jadi sasaran kunjungan sejumlah tokoh tanggal 17 Pebruari yang lalu. Di kompleks gedung mewah itu datang bekas wakil Presiden Mohammad Hatta, Dubes baru untuk Spanyol Budiardjo, bekas Walikota Jakarta Sudiro, bekas Ketua Sensor Film, Sutanto, isteri almarhum Haji Usmar Ismail, dan Soemardjono, Dekan Akademi Sinematografi LPKJ dan Ketua Karyawan Film dan TV. Tokoh-tokoh ini secara beramai-ramai hari itu nenyerahkan sejumlah film dan dokumentasi mereka untuk disimpan di Sinematek yang masih kekurangan bahan itu. Sumarmo (Ketua Pusat Perfilman yang juga ketua Sensor Film) pagi itu, kelihatan amat gembira. Ia didampingi oleh Haji Misbach Yusa Biran, Kepala Sinematek. "Sumbangan ini tiada taranya bagi kami dan generasi mendatang", begitu Sumarmo dalam sambutan singkatnya. Bung Hatta yang juga memberikan sambutan singkat tidak lupa menyebutkan bahwa film perjalanannya ke Boven Digul tahun 1970 itu -- sebenarnya adalah buatan Sumarmo juga yang ketika itu menjadi pejabat penting di Irian sana. Tapi barangkali yang dimaksud Sumarmo sebagai amat berharga itu adalah justru film tentang Sutan Syahrir ketikt almarhum berpidato di PBB selepas serangan Belanda di tahun 1947. "Film ini ditemukan di Cambridge oleh Ruslan Abdulgani", kata Bung Hatta dalam pidatonya.