SEORANG seminaris baru sedang muncul. Namanya tak asing lagi: Rae Sita Supit. Dan jangan salah tangkap, ini tak ada hubungannya dengan seminari, sekolah bagi calon pastor. Seminaris, maksudnya tukang seminar atau sejenisnya diskusi, ceramah, misalnya. Dan Rae, 41, ternyata laris. Pekan lalu, ia berceramah di dua kota. Hari Selasa muncul di kampus UGM Yogyakarta, berbicara soal kehumasan, sesuai dengan profesinya sekarang sebagai public relation manager Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Hari Sabtu, ia muncul di LIPI Jalan Gatot Subroto, Jakarta, berbicara mengenai perpustakaan dari kaca mata seorang ibu rumah tangga. Bekas bintang film ini mengaku bisa berceramah tentang apa saja, termasuk urusan sosial politik. Hanya satu hal yang dihindarinya, "masalah kecantikan dan mode busana, saya tidak begitu suka," ujar Rae. Berceramah di LIPI, di hadapan 70-an pendengar yang menekuni bidang perpustakaan, Rae mengaku grogi. "Saya deg-degan sekali, wong mereka ahli-ahli perpustakaan semua. Saya 'kan tak mungkin menggurui mereka," kata Rae. Ia tak menyiapkan naskah tertulis. Yang mengasyikkan Rae ketika di kampus UGM. Ceramah diselingi banyak humor, dihadiri mahasiswa Fisipol UGM. Rae banyak menceritakan pengalamannya menjadi humas. "Seorang humas juga harus mengerti bahasa prokem. Apa itu memble, apa itu kece. Saya pernah mempelajari, meskipun tidak banyak yang saya ingat sekarang? Tak dijelaskan untuk apa bahasa itu. Barangkali agar Rae tak memble.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini