Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Siap ke Akhirat

31 Januari 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KUBURAN biasanya dibangun setelah orang mati. Tapi Anton Medan, 47 tahun, justru menyiapkannya ketika masih segar-bugar. Bekas napi Pulau Buru yang kemudian tobat menjadi mubalig ini telah membangun sepetak kuburan bagi dirinya sendiri sejak Juli tahun silam. "Orang mati bisa kapan saja. Coba kalau tiba-tiba kena tsunami," ujarnya saat bersama Tempo menyambangi calon kuburannya, pekan lalu. Bakal makam Anton itu terbujur di satu sudut halaman Pondok Pesantren At-Ta'ibin di Cibinong, Bogor. Luasnya 12 meter persegi berpayung pendapa dengan lantai dan nisan keramik hitam dan abu-abu. Di samping kuburan itu, tegak Masjid Jammi Cuang Kok Liang—ini nama Tionghoa Anton—tapi masih tahap fondasi.

Ihwal makam itu sempat ditentang para ustad. Mereka khawatir kuburan itu akan dijadikan tempat keramat. "Fikihnya kan enggak ada yang melarang," ujar Anton. Menurut dia, kalau orang sudah siap mati, artinya tidak akan macam-macam, termasuk mengeramatkan makam. "Dunia boleh dicari, akhirat jangan dilupakan," ujarnya sembari terkekeh di samping makam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus