Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NIATNYA bersantai, hasilnya malah lunglai. Ini pengalaman Sri Sultan Hamengku Buwono X saat diajak putrinya menonton film Pirates of the Caribbean: At World’s End. Mumpung ada jadwal lowong, dan kebetulan sudah satu dekade tidak ke bioskop, Sultan pun akur. ”Begitu sampai, masya Allah, orang-orang berebut menyalami saya,” katanya sembari mengembuskan asap cerutu. ”Karena salaman terus, pas saatnya nonton, saya malah enggak konsentrasi, kecapekan. Kapok saya!” ujarnya di depan rombongan kecil yang dipimpin Deddy Mizwar.
Para tamu di Gedung Wilis, Kepatihan, pun tertawa mendengar kisah Sultan yang berumur 61 tahun itu. Cerita terus berlanjut, ke masa berpuluh tahun silam, ketika ia menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Baru terungkap bahwa Sultan ternyata punya ikatan emosional yang dalam dengan industri ini. ”Saya belajar bisnis, ya, justru dari film,” katanya menjawab pertanyaan wartawan Tempo. Caranya dengan sering menggelar nonton bareng. ”Saat itu, sebagai Ketua Liga Film UGM, semua tugas pernah saya lakoni, dari pasang spanduk di jalan sampai jualan karcis di ticket box. Rugi pun pernah,” katanya tergelak.
Jadi, kapan mau nonton di bioskop lagi? ”Asal enggak ada salaman, saya pasti mau,” jawab penggemar film Ben-Hur dan aktris Grace Kelly ini sambil kembali mengembuskan asap cerutunya yang wangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo