Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di sela kesibukan bekerja di tim balap Formula 1, Stephanus Widjanarko menyempatkan diri ikut berbagai maraton. "Saya sering lari untuk menjaga kesehatan," kata pria 31 tahun itu kepada Tempo, Selasa pekan lalu.
Tinggal di Bicester, kota kecil sekitar 60 kilometer di barat laut London, perancang aerodinamis tim Scuderia Toro Rosso ini ikut berbagai maraton di Inggris. Di antaranya maraton British Heart Foundation pada April 2017 dan Wings for Life pada Mei 2017 di London.
Ada dua alasan Tephie-panggilan Stephanus-menggilai lari, yaitu sederhana dan bisa dijalankan secara berkelompok. "Saya sering lari bersama rekan-rekan tim, sembari berdiskusi soal pekerjaan," ujar alumnus Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung ini. Bonusnya, kata dia, masalah-masalah di pekerjaannya teratasi.
Pria asal Bandung ini juga doyan naik gunung. Biasanya aktivitas itu dia lakukan di Eropa saat libur. Stephanus menempatkan Italia bagian utara sebagai tempat favoritnya bertualang. "Itu tempat yang paling memanjakan hiker dari sisi pemandangan dan makanannya," tuturnya.
Stephanus tercatat sebagai salah satu penanggung jawab sistem aerodinamika mobil Scuderia Toro Rosso. Saat ini, dia bertugas mendesain bagian hidung dan sayap depan mobil. Pekerjaan itu ia selesaikan sebelum Natal lalu. Rencananya, hidung dan sayap depan rancangannya diuji pada tes resmi mobil STR12 Toro Rosso yang dikemudikan Pierre Gasly dan Brendon Hartley di Barcelona bulan depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo