Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Susah Senyum

22 Juni 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AYU Gani mencetak sejarah baru dengan menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil menang dalam Asia's Next Top Model (AsNTM). Pemilik nama lengkap Ayu Lestari Putri Gani ini sebenarnya diminta ibunya ikut acara televisi tersebut. "Biasalah, ibu-ibu sukanya nonton televisi sambil nyetrika. Terus Mama bilang wajah aku ini cocok banget untuk ikut AsNTM," kata dara 23 tahun itu.

AsNTM tahun ini merupakan produksi musim ketiga dari acara pencarian top model itu. Acara ini merupakan waralaba dari kompetisi America's Next Top Model besutan Tyra Banks asal Amerika Serikat. Gani sendiri sebenarnya baru dikenal publik saat menjadi pemenang favorit Wajah Femina 2011 dan kemudian ikon Jakarta Fashion Week 2012. Berikut ini wawancara singkat Tempo dengan Gani:

Anda disebut sebagai tokoh antagonis di AsNTM. Itu memang bagian dari "drama" yang dibikin dengan naskah atau bagaimana?

Saya tidak tahu persis dari mana sebutan jahat itu berasal. Apa pun yang terjadi di acara tersebut sudah melalui proses penyuntingan dan untuk keperluan acara televisi. Bagi saya, wajar saja kalau sesama perempuan berkumpul, lalu muncul grup dan timbul permasalahan. Namun, yang terpenting, di balik itu semua kami bersahabat baik hingga sekarang dan semuanya saling mendukung.

Sesi foto apa yang paling sulit dalam acara itu?

Yang paling sulit adalah tantangan untuk tersenyum. Saya tidak biasa tersenyum dalam sebuah pemotretan. Saya tidak percaya diri kalau tersenyum karena mata saya semakin kecil.

Anda sempat menggembok akun Instagram Anda saat acara mulai ditayangkan. Apa betul Anda dirisak oleh pengguna media sosial?

Saya sempat mendapati komentar negatif dari beberapa hater. Sebagian besar yang mereka komentari adalah soal orang Indonesia. Banyak kata kasar yang ditujukan kepada orang Indonesia secara umum. Saya merasa perlu mencegah hal ini memburuk karena banyak juga follower akun saya yang masih duduk di sekolah dasar. Saya pikir kata-kata buruk terhadap orang Indonesia ini tidak baik untuk mereka baca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus