TANYA Bob Tutupoly kepada Andi Meriem Mattalatta, "Anda punya wajah cantik. Kenapa tidak terjun ke film?" Jawab si Cantik, "Saya terlalu sibuk." Itu terjadi Minggu malam lalu dalam Ragam Pesona TVRI. Memang, Andi Meriem, 30, disibukkan latihan-latihan untuk "Gempita Swara Maharddhika", yang pementasannya dilangsungkan Rabu dan Kamis di Balai Sidang, Jakarta. Padahal, dalam tontonan khas Guruh Sukarno ini ia cuma kebagian menyanyikan satu lagu. Tapi itulah, lagu ini diiringi gerak lari, dan mau tak mau si cantik hal harus pula ikut menari. Ia pun jadi sibuk latihan. "Kadang sampai larut, sampai pukul 12 malam," kata Meriem. "Untung, ada antar jemput." Andi memang dibebaskan dari karantina - atu keharusan bagi anak-anak Swara Maharddhika -- karena ia ibu satu anak. Ada bintang tamu lain, yang juga dibebaskan dari keharusan karantina, yang juga ibu satu anak. Yakni Ida Iasha, yang belum lama memperoleh Surat Bukti Kewarganegaraan RI. "Saya kebagian memperagakan pakaan nasional yang dirancang Guruh, lima setel kebaya," katanya dengan bahasa Indonesia yang masih terantuk-antuk. "Itu sebabnya saya turut latihan secara penuh, dari siang sampai malam." Tak seperti Andi, Ida justru sedikit menyesal dalam soal bebas karantina. Bukan karena hal-hal yang serius, cuma ingin lebih akrab dengan para remaja itu. Untuk melatih bahasa Indonesianya, mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini