Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-41, Bima Arya Sugiarto tidak menyangka bakal mendapat kejutan. Para teman dan koleganya tiba-tiba melemparkan telur ke arahnya yang sedang diam berdiri. Suasana menjadi "rusuh". Kepala hingga kaki Bima berlumur lendir telur. "Kapan lagi mereka bisa melempari wali kota," kata Bima, yang terpilih menjadi Wali Kota Bogor periode 2014-2019, sembari tertawa, Rabu pekan lalu.
Ada teman yang, saking bersemangat, nyeplokin telur pakai tenaga super. Tapi Bima tidak marah. Ada pula beberapa kolega yang tidak berhasil memecahkan telur ke punggung, sehingga harus diulang. Bima justru senang karena ia dan para pendukung tetap egaliter. Tradisi yang dinilainya sebagai simbol melenyapkan feodalisme ini akan ia lestarikan. Selain melempar telur, Bima akan membuat tradisi ngawangkong, nongkrong bersama warga di Balai Kota seminggu sekali. "Silakan datang, jadi saya bisa balas dendam melempar telur, ha-ha-ha...."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo