JATUH hati pada batik. Itulah yang terjadi pada Nyonya Goh Chok Tong, istri Perdana Menteri Singapura. Diantar Nyonya L.B. Moerdani, Nyonya Goh Rabu pekan lalu sempat menonton peragaan busana batik di Studio Danarhadi, Tebet, Jakarta Selatan. Setelah peragaan usai, Nyonya Goh tampak mengamati beberapa baju dan mengambilnya dari gantungan. Di bagian kemeja laki-laki, ibu yang punya anak kembar ini tertarik pada kemeja batik cokelat berukuran besar."Berapa nilai tukar dolar Singapura ke rupiah?" tanyanya ke manajer batik Danarhadi. Setelah tahu nilai kemeja tadi dalam dolar Singapura, Nyonya Goh membelinya. Untuk siapa? Buat sang suami. Di pojok tempat batik prada, Nyonya Goh terkagum lagi. "Bagusnya," ujarnya. Ia mengambil sehelai yang warnanya hijau, lalu mematutkan ke tubuhnya. Akhirnya, setelah bertanya tentang panjang kain itu, ia membeli yang hijau emas dan merah emas. "Saya memang senang sekali batik. Di Singapura, kami tak memiliki batik. Kami mengimpornya dari Indonesia dan Malaysia," ujarnya pada Leila S. Chudori dari TEMPO. Seorang pengantar dari pemerintah Singapura dengan sigap akan mengeluarkan kartu kreditnya untuk membayar barang-barang tadi. Namun, Nyonya Goh cepat bilang, "Pakai kartu saya saja."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini