Tony Wenas

TONY Wenas, 55 tahun, punya jabatan baru di PT Freeport Indonesia: CEO. Tapi bukan chief executive officer, melainkan chief entertainment officer. "Kalau Tony sudah menyanyi, suasana berubah lebih enak. Sebutan itu cocok buat dia," ujar Kathleen L. Quirk, Chief Financial Officer and Treasurer Freeport-McMoRan, yang ditemui Tempo seusai acara makan malam pengusaha dan pejabat tinggi Indonesia di Hotel Fairmont Washington, DC, Amerika Serikat, dua pekan lalu. Presiden Freeport Richard Adkerson, yang juga ada di sana, membenarkannya.

Tony, yang menjabat executive vice president di perusahaan tambang asal Arizona itu, hanya tertawa mendengar para bosnya memberikan pujian. Musik dan bisnis adalah dua dunia yang membesarkan Clayton Allen Wenas-nama lengkap Tony. Penampilan necis, banyak senyum, serta kepiawaian bermusik dan berdendang terbukti sangat membantunya berkarier dan memimpin di berbagai perusahaan. Sebelum kembali bergabung di Freeport pada Maret lalu, Tony menjadi Presiden Direktur di PT Vale Indonesia Tbk, lalu PT Riau Andalan Pulp and Paper, serta eksekutif di beberapa perusahaan lain.

Sebagai musikus, setidaknya empat band pernah dibentuk Tony. Salah satunya pernah kondang pada awal 1980-an, yaitu Solid 80. Tony bersama enam kawannya sesama mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 1980 sempat menelurkan album serta menggelar konser di berbagai kota. Tiga band lainnya bernama Nuklir, Treeb, dan Happy Friends.

Tony mengatakan bermusik menjadi makin penting di tengah alotnya negosiasi antara perusahaannya dan pemerintah terkait dengan operasi tambang mereka di Papua. "Kalau mulai mentok, kita nyanyi dulu biar agak kendur, ha-ha-ha...."