SALAH satu ucapan selamat lewat telepon yang sampai di rumah Akbar Tanjung adalah, "Jadi Ibu Menteri, nih yee . . . ?" Yang menerima telepon itu memang Nyonya Krisnina Maharani, istri Menpora Akbar Tanjung. Ucapannya khas anak-anak muda, dan mereka itu adalah mahasiswa-mahasiswa UI, teman kuliah "Ibu Menteri". Nyonya Krisnina, yang akrab dipanggil Nina, adalah mahasiswi FISIP UI, Jurusan Komunikasi Pembangunan. Jika Bang Akbar menjadi menteri termuda, Nina, 28 tahun, tentulah nyonya menteri termuda juga. Usai mendampingi pelantikan suaminya, pekan lalu, Nina pun berkomentar, "Rasanya kikuk juga waktu kumpul sama ibu-ibu menteri yang sudah senior." Karena itu, ia membawa anak sulungnya yang baru 5 tahun. Namun, perkara berkebaya Nina ditanggung tidak kikuk. Putri Keraton Solo ini menyandang gelar Putri Remaja Ja-Teng 1978. Waktu itu ia belum mengenal Bang Akbar. Si abang baru dikenalnya 1980 ketika sebagai Ketua Umum KNPI mampir di Solo. Ketua umum ketemu aktivis KNPI yang masih kuliah di UNS Surakarta. Lirikan organisasi berubah jadi lirikan asmara. Maka, pasangan Sibolga-Solo ini pun hijrah ke Jakarta dalam satu atap, dan kini membuahkan dua anak, terkecil baru satu tahun. Nina, yang pindah kuliah ke UI sejak 1982, kini duduk di tingkat akhir dan tengah mencari topik skripsi. "Masalahnya belum ketemu. Jadi, masih utak-atik terus," katanya. Mungkin sekarang dapat ide: komunikasi di antara ibu-ibu menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini