Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ulang tahun Kodam VI Siliwangi

H.r. dharsono, bersama 5 orang bekas pangdam vi siliwangi, hadir dalam hut ke-35. mereka adalah: brigjen (pur) abimanyu, brigjen (purn) sadikin, letjen (pur) a.j. witono dan mayjen (purn) aang kunaefi.(pt)

30 Mei 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMUA eks Pangdam telah diundang. Tapi karena kesibukannya, tak semua bisa hadir. Termasuk Jenderal A. H. Nasution," ujar Kol. Suratman, Ketua Panitia HUT ke 35 Kodam Vl Siliwangi. Pak Nas, bekas Pangdam pertama, memang tak hadir pada perayaan 20 Mei di Bandung itu. Yang juga tak hadir -- dari ke-13 orang eks Pangdam - ialah Brigjen Daan Yahya, Letjen D. Suprayoi, Briglen A.W. Kawilarang, Brigjen A. Kosasih, Mayjen Ibrahim Adjie, Mayjen A.W. Wahyu, dan Letjen Himawan Sutanto. Jadi, yang hadir cuma lima orang: Brigjen (Purn) Abimanyu, 62 tahun, Brigjen (Purn) Sadikin, 65 tahun, Letjen (Purn) H.R. Dharsono, 56 tahun, Letjen (Purn) A.J. Witono dan Mayjen (Purn) Aang Kunaefi. Abimanyu, Pangdam ke-3 yang oleh rekan-rekannya dijuluki 'Panglima Hutan' karena bergerilya terus (1949-1950), dipersilakan memotong tumpeng. Dalam acara Riung Mungpulung (reuni) seusai upacara resmi yang disambut pidato tertulis Jenderal M. Yusuf. "Sejak mata saya kurang awas, saya tak bisa tenis lagi. Padahal dulu saya 'kan guru tenis," kata Abimanyu yang kini jadi Komisaris PT Dharma Niaga. "Tanpa olahraga, rasanya badan cepat menjadi tua, " sambung tentara yang pernah bertekad tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka itu. Tapi, begitu merdeka dan kawin, langsung ia beranak 10 orang. Sedang Sadikin -- yang sejak 1966 jadi Direktur Bank International Indonesia -- kecuali juga beranak 10, sudah bercucu 11 orang. Ia termasuk yang selalu hadir pada setiap HUT divisi yang pernah dipimpinnya itu. "Saya senang bertemu dengan rekan-rekan lama," katanya. Akan halnya H.R. Dharsono, sejak berhenti sebagai Sekjen ASEAN dan Direktur PT Propelat, mengaku "sudah tidak bisa lagi memasuki dunia bisnis. " Apa sebabnya, tak dijelaskan. Ayah enam orang anak itu hanya menyebut, "kegiatan saya sekarang, ya cuma untuk menyambung-nyambung hidup saja. Daripada nganggur." Barangkali, untuk itulah ia seminggu sekali perlu menyetir sendiri mobilnya bolak-balik Bandung-Jakarta. "Habis, tak punya hobi olahraga," katanya. Dan Mayjen Yogie S.M. 52 tahun, Pangdam Siliwangi sekarang, yang Juga Komandan Kopassandha, ketika ditemui TEMPO nampak ogah-ogahan. "Ah, isin. Abdi mah urang kampung (Ah, malu. Saya ini orang kampung)," katanya. Ia tak mau diwawancarai. "Engke bisi terkenal . . (Nanti jadi terkenal) . . "

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus