Menyelenggarakan pesta

KELUARGA Menpen Ali Moertopo Selasa dan Rabu pekan lalu menyelenggarakan pesta meriah "tiga jurus": ruyatan, syukuran dan kawin perak. Dimeriahkan pertunjukan wayang kulit lakon Murwakala oleh dalang Ki Narto Sabdho, ruwatan itu dimaksud untuk mengusir segala bala dan ancaman. "Maklum dalam beberapa tahun ini keluarga Bapak sering mendapat musibah," ujar seorang pembantu dekat sang menteri. Seperti diketahui, barusan Menpen sembuh dari sakit. Dan salah seorang anaknya yang kuliah di FT-UI, Harris, 22 tahun, belum lama ini terhindar dari maut di Jagorawi ketika mobilnya mendapat kecelakaan. Upacara yang disebut bekas Menpen H. Budiardjo purification ritual a la Jawa itu, dilengkapi pula dengan pengguntingan rambut. Rambut Ali Moertopo dan istri digunting oleh dua orang kerabat tua. Sedang rambut kedua anaknya, Harris dan Lucky, 17 tahun, digunting oleh ibu mereka sendiri. Hari Rabunya merupakan HUT ke-25 perkawinan Letjen purnawirawan berusia hampir 57 tahun itu. Kecuali dirayakan di kediamannya di Jalan Matraman, malam harinya keluarga Departemen Penerangan juga menyelenggarakan acara syukuran di kantor Jalan Merdeka Barat -- dengan upacara mengaji Qur'an dan memotong 25 buah tumpeng. Sekjen Deppen Sutikno Lukitodisastro malam itu jadi tuan rumah. Acara itu dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Wisanggeni lahir oleh dalang Ki Anom Suroto. Wisanggeni adalah anak Arjuna bersama Dewi Drestanala -- yang dilindungi "dewa tertinggi" Sang Hyang Wenang. Yang kemudian turun ke Marcapada dan herhasil mengatasi seluruh keruwetan yang terjadi di Kerajaan Amarta.