"SAYA tidak percaya anda akan menyerahkan seseorang kepada gigi
musuhnya," ujar Farah Diba, istri bekas Syah Iran dalam
wawancara dengan Le Figaro. Dia menyebut tuduhan-tuduhan yang
dilontarkan kepada suaminya "sangat dicari-cari. "
"Saya yakin, suatu hari kebenaran akan bicara," katanya.
"Mungkin besok, atau tahun depan, atau sepuluh tahun lagi,
duapuluh tahun lagi . . . " Lalu lanjutnya "Saya tidak ingin
bicara pahit tentang apa yang telah terjadi. Orang-orang datang
dan pergi, tapi negara akan tetap ada. Kebudayaan dan sejarah
akan tetap berlangsung. Dan Iran adalah negeri yang berbudaya.
Saya berharap akan tetap demikian adanya. Dan saya juga
berharap, semoga rakyat Iran menemukan kebahagiaan yang selama
ini mereka cari."
Menurut dia, penyakit yang sedang diderita suaminya sudah
diketahui sejak 1974 -- padahal Syah "sedang melaksanakan
pembangunan" untuk negerinya, dan "dia takut tak sempat
menyelesaikan seluruh pekerjaannya."
"Di Iran, saya hidup dan memiliki pandangan yang luhur tentang
manusia dan dunia, dan saya selalu berusaha mempertahankannya
Saya tidak ingin kehilangan angan-angan dan cita-cita. Sebab,
tanpa itu, apa gunanya hidup? "
Semangat itulah agaknya yang membuatnya retap tabah di tengah
berbagai kesulitan yang dialaminya kini. "Saya tidak mau
mendengar orang berkata: 'Alangkah malangnya. Dia tak sanggup
mengatasi segala kesulitannya. Begitu rapuh dia'."
Tapi betulkah suaminya menimbun banyak uang untuk pribadi dan
keluarga? "Sayang sekali, nilai-nilai dunia terlalu banyak
diukur oleh hal-hal yang bersifat materi dan melupakan hal-hal
lain, " katanya. "Orang-orang menyebut jumlah uang yang amat
besar. Bagaimana cara mereka menghitung? Tapi bahwa kami kaya,
itu benar. Sebab kalau kami miskin dan tak punya apa-apa,
bagaimana kami bisa berbuat sesuatu? Ada pepatah Prancis yang
mengatakan, uang tidak membuat bahagia. Tapi itu 'kan tidak
berarti bahwa di dalam serba kecukupan tak ada kebahagiaan."
Pemerintah Meksiko pekan lalu menolak memperpanjang visa bekas
Syah Iran itu. Entah ke mana mereka akan pergi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini