Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Wawancara Di Bulan Bahasa

Ben mboi, ny. umar wirahadikusumah dan rudy hartono, terpilih sebagai tokoh yang berbahasa indonesia baik. penilaian meliputi kejelasan suara, kelancaran intonasi dan ketepatan pemenggalan kalimat, lafal.

15 November 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TIGA di antara 10 tokoh yang pernah diwawancarai RRI atau TVRI selama bulan bahasa (Oktober 1980), dan dinilai berbahasa Indonesia paling baik, ialah Gubernur NTT Ben Mboi, Ketua Umum Lembaga Kanker Ny. Umar Wirahadikusumah dan jago bulutangkis Rudy Hartono. Yang dinilai oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa itu meliputi lafal kejelasan suara, kelancaran, intonasi dan ketepatan pemenggalan kalimat. Penilaian yang dilaksanakan diam-diam itu "memperingatkan saya agar lebih berhati-hati baik dalam berbahasa maupun bertinkah- laku," komentar Ben Mboi, 45 tahun Ayah tiga anak yang menguasai bahasa-bahasa Inggris, Jerman dan Prancis itu mengaku bahasa sehari-harinya di rumah bahasa Indonesia. Kecuali kalau ada hal yang intim sekali, atau sesuatu yang rahasia yang tak boleh diketahui anak-anak, "saya memakai bahasa Inggris dengan istri saya," katanya. "Saya sering dinilai sebagai orang asing karena berbahasa Indonesia terlalu baik," katanya lagi. "Sebab orang asing 'kan sering berbahasa Indonesia seperti buku. Saya tidak tahu apakah itu penghormatan atau penghinaan." Ia tertawa. Ny. Umar Wirahadikusumah, 51 tahun, pun kini merasa harus lebih berhati-hati. Bahkan ia pun mulai kritis menilai bahasa orang lain. "Misalnya, masih ada orang yang mengucapkan 'sesuatu langkah-langkah' . . . " katanya. Kepada kedua anaknya (perempuan), istri Ketua Badan Pemeriksa Keuangan itu kecuali mengajarkan bahasa Indonesia yang baik juga masih merasa perlu mengajarkan bahasa Sunda. "Anak-anak perlu juga mengetahui bahasa ibunya," kilahnya. Kalau tidak, "kasihan, menjadi kaku terhadap kakek dan neneknya. " Akan halnya Rudy Hartono, kecuali merasa kaget atas pemilihan itu, juga nyeletuk. "Mestinya juri mewawancarai saya dulu dong. Untuk membuktikan apakah betul saya berbahasa Indonesia baik atau tidak . . . " Ia tersenyum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus