Warga di Jalur Gaza mengatakan bahwa perintah Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk mencegah tindakan genosida di Gaza adalah awal yang menjanjikan, namun apa yang sebenarnya mereka inginkan adalah gencatan senjata karena situasi kemanusiaan semakin memburuk setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di pengadilan di Den Haag, Hakim Joan E. Donoghue, ketua pengadilan, pada hari Jumat memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan dalam kekuasaannya untuk mencegah tindakan genosida dan untuk memastikan bahwa militernya tidak melakukan genosida di Jalur Gaza. Pengadilan menuntut Israel harus melaporkan tindakan terkait perintah tersebut dalam waktu satu bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perasaan campur aduk terlihat di kalangan warga Gaza, yang senang dengan perintah penting dari pengadilan internasional, namun sekaligus kecewa karena haus akan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang sebenarnya mereka inginkan. Mereka sebenarnya ingin merasakan ada sesuatu yang berubah di lapangan.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Jalur Gaza mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah pernyataan bahwa pengepungan tentara Israel telah membuat rumah sakit di Khan Younis lumpuh total dan menghambat pergerakan ambulans.
Ia menambahkan bahwa Israel melakukan 21 serangan terhadap keluarga di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, yang mengakibatkan 200 kematian dan 370 luka-luka, meningkatkan total korban tewas warga Palestina di daerah kantong Palestina sejak 7 Oktober 2023 menjadi 25.900 orang.
Video: CCTV+
Editor: Dwi Oktaviane