Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Pandemi Covid-19 telah memukul sendi-sendi kehidupan seniman, terutama para pelaku kesenian tradisional.
Sepinya tanggapan menjadi salah satu faktor para seniman tradisional tak bisa lagi menggantungkan hidup pada berkesenian.
Para seniman dituntut cepat beradaptasi dengan teknologi digital agar dapat terus berkesenian.
PANDEMI Covid-19 yang sudah berlangsung hampir satu tahun mengancam kelangsungan kesenian tradisional. Para seniman yang selama ini bergantung pada pementasan sangat terpukul karena sepinya pengunjung dan tanggapan. Tanpa penghasilan dari berkesenian, banyak seniman yang tinggal di desa beralih profesi menjadi petani, pedagang, dan pengojek daring. Bantuan sosial dari pemerintah jauh dari cukup untuk menopang hidup mereka, apalagi untuk terus berkesenian. “Kita tidak bisa mengandalkan bantuan itu akan mendukung kehidupan seniman,” kata etnomusikolog dan budayawan Endo Suanda dalam wawancara khusus dengan Tempo lewat konferensi video, Rabu, 3 Februari lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo