INI terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Bupati dan para pejabat kota itu dibikin malu oleh seorang penipu. Pagi itu, Rabu pekan lalu, para pejabat sipil dan militer mendapat undangan menghadiri peresmian Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) cabang Surakarta, yang berkedudukan di Sukoharjo. Gedung BKPMD yang terletak di Telukan sudah dihias rapi. Kursi berderet-deret, minuman dan makanan kecil dihidangkan. Yang melayani: pemuda-pemudi berseragam - karyawan baru di kantor itu. Sampai pukul 11.00, ketua BKPMD Jawa Tengah dari Semarang yang katanya akan melantik Sumarjo, calon pimpinan setempat, tak kunjung datang. Juga Sumarjo sendiri - yang menyebar undangan kepada semua pejabat. Semua tamu gelisah. Bupati, Drs. Hartono, yang mulai mencium adanya hal yang tak beres, segera mengontak Semarang. Jawaban dari BKPMD Semarang sungguh mengejutkan: mereka merasa belum pernah berniat membuka cabang di Sukoharjo. Jadi, papan nama BKPMD itu agar dicabut saja. Bisa dibayangkan betapa merah muka Pak Bupati. Ke-32 karyawan "BKPMD papan nama" pun, yang oleh Sumarjo dijanjikan akan diangkat sebagai pegawai negeri, terbengongbengong. Soalnya, mereka telah memberikan Rp 250 ribu seorang kepada Sumarjo. Meja, kursi, dan semua peralatan kantor ternyata belum pula dibayar. Nah, para pemilik toko segera mengambili barang mereka, setelah tahu bahwa mereka kena kibul. Sumarjo, yang kini diuber polisi, ditaksir sudah mengeduk seluruhnya Rp 9 juta. Sebelum kejadian itu, tak seorang pun menduga bahwa Sumarjo penipu. Setiap muncul di Sukoharjo, ia bermobil - dan selalu ditemani polisi, jaksa, atau tentara. Entah kalau yang menemaninya itu juga palsu. "Saya betul-betul kecolongan malu sekali dikerjai seperti itu," tutur Bupati.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini