Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Setelah kejadian dua anak di Cipayung Jaya, Kecamatan Cipayung, terluka karena dicakar, monyet liar yang belakangan berkeliaran di wilayah Kota Depok membuat resah warga di Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya. Di lokasi terakhir, seorang anggota komunitas pecinta primata yang membantu proses evakuasi juga terluka gigitan pada satu jarinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sarmili, warga RT 06/01 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, mengungkap peristiwa terbaru dengan kawanan monyet liar yang berkeliaran tersebut pada Selasa, 10 Oktober 2023. Menurut dia, gerombolan monyet liar mulai terlihat sejak seminggu lalu, berkeliaran hingga sekitar pekarangan rumahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari minggu lalu, muncul tiap pagi ke pekarangan rumah saya dan sekitaran perumahan Griya Asri. Ada sekitar 3 ekor," kata Sarmili.
Dia menduga monyet-monyet tersebut berasal dari Studio Alam atau dari bantaran Sungai Ciliwung. Hewan primata itu masuk ke permukiman warga, diduganya, karena kekurangan makanan di habitatnya.
"Ya, kalau habitatnya rusak dan tidak ada upaya dari Pemkot Depok untuk pelestarian ekosistem di sana, ya sudah pasti hewan-hewan itu secara naluri akan mencari lokasi baru untuk mencari makan," ujarnya.
Tak ingin ada korban seperti di Kecamatan Cipayung, Sarmili pun menghubungi komunitas pecinta primata dan petugas Damkar Depok untuk mengevakuasi gerombolan monyet tersebut. Dia melakukannya begitu mendapati seekor monyet itu berkeliaran pada Selasa pagi.
"Kami langsung panggil Damkar Depok, kan khawatir di rumah juga banyak anak kecil," tutur kakek tiga cucu ini.
Sebanyak enam personel Damkar dan Penyelamatan Kota Depok dari UPT Merdeka tiba di lokasi sekitar pukul 14.15 WIB. "Tadi kami dibantu pecinta primata untuk mengevakuasi," kata Abdul Azis, saru di antara enam personel itu. .
Ia menerangkan untuk evakuasi kali ini, Damkar Depok tidak menggunakan senjata obat bius karena ukuran monyet masih terbilang kecil. "Khawatirnya nanti akan memberikan dampak yang fatal bagi monyetnya, jadi kami lebih memilih dibantu pecinta primata."
Menurutnya proses ini memang membutuhkan waktu lebih lama ketimbang menggunakan senjata obat bius. Sekitar pukul 14.40 WIB akhirnya monyet berhasil ditangkap, "Tetapi pecinta primata yang membantu kami sempat tergigit di jari telunjuk, itu sudah mendapatkan perawatan," ucap Azis.