Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PARA tersangka perkara cek pelawat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melempar bola panas ke partai. Kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, mereka mengaku membelanjakan duit haram itu untuk kepentingan partai, antara lain buat kampanye pemilihan presiden pada 2004. Untuk itu, tersangka Max Moein meminta Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dipanggil sebagai saksi meringankan. Sunudyantoro dan Anton Septian dari Tempo mewawancarai Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo soal perkara ini di kantor partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat pekan lalu.
Mengapa Megawati tidak memenuhi panggilan KPK?
Tak ada relevansinya Ibu Mega dengan kasus ini. Tak ada kewajiban datang. Baik pengacara maupun Max Moein tidak pernah menghubungi.
Anda mewakili Megawati?
Saya ketua fraksi dan bertanggung jawab. Kalau memang mereka kehendaki, saya akan datang dan menjelaskan.
Apa hasil pertemuan Anda dengan Ketua KPK Busyro Muqoddas?
Busyro mengatakan tugas KPK hanya meneruskan. Soal hadir atau tidak, itu tak jadi masalah. Kita pertanyakan mengapa surat untuk Bu Mega ditandatangani pejabat di level bawahnya, kenapa bukan pimpinan. Pak Busyro menyatakan tidak tahu-menahu.
Pada 2004, Megawati dari awal memilih Miranda?
Terbalik. Kami yang mengajukan nama Miranda ke Bu Mega. Bu Mega tidak tahu-menahu sama sekali. Kami laporkan hasil rapat Komisi Keuangan dan Perbankan. Dari tiga calon, yang terbaik Miranda.
Benarkah Panda Nababan rajin melobi untuk mengegolkan Miranda?
Saya tidak tahu. Yang jelas, itu keputusan fraksi.
Sebagai ketua fraksi, Anda hanya menerima laporan Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Emir Moeis?
Ya, dia calon terbaik. Garis fraksi mendukung, oke.
Ketika pemilihan, ada anggota yang dipindahkan dari Komisi Keuangan. Mengapa?
Itu wajar. Kami bisa memindahkan anggota Dewan 1-2 jam untuk menjaga suara fraksi tetap utuh. Kami comot siapa yang siap.
Kabarnya, ada yang sengaja dimasukkan agar mendapat uang ”pesangon” karena mereka bakal gagal terpilih lagi pada pemilihan 2004?
Enggak ada itu.
Max Moein bilang uangnya masuk partai untuk dana kampanye Megawati?
Kalau dana itu untuk kampanye, mestinya partai lain harus disamakan, dong. Kan, mereka bilang ada yang memakai uang itu untuk sumbangan lembaga sosial, beli apartemen, dan beli mobil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo