Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
+ Bonjour!
- Bonjour, Madame!
GURU bahasa Prancis itu menyapa empat mahasiswa program double degree atau gelar ganda Jurusan Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta, yang duduk di selasar CCF, Jalan Wijaya, Jakarta. Mereka tengah belajar bahasa Prancis sejak awal tahun ini, sebagai persiapan kuliah di Sekolah Hotel dan Turisme atau ESTHUA Universite D’Angers Prancis, Januari tahun depan.
”Untuk masa kuliah tahun keempat atau semester tujuh, mahasiswa yang mengambil program ini akan kuliah dan kerja magang di luar negeri,” kata Asep Parantika, salah satu dosen Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid, kepada Tempo di Jakarta, Rabu pekan lalu.
Sekolah tinggi yang terletak di Jalan Kemiri, Pondok Cabe, Pamulang, Banten, itu memperoleh restu dari Kementerian Pendidikan Nasional untuk melakukan kerja sama program double degree dengan Universite D’Angers pada 8 April tahun ini. Tapi sebenarnya sejak 2009 Sahid mengirim lima mahasiswa untuk belajar ke Prancis tanpa mengeluarkan biaya lagi. Tahun ini Sahid kembali mengirim lima orang.
Mahasiswa yang berangkat ke Prancis mendapat dukungan dari Badan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan Nasional berupa biaya hidup 400 euro. Selama belajar di Universite D’Angers Prancis, enam bulan pertama mahasiswa kuliah dan enam bulan berikutnya kerja magang di negara-negara di Eropa, kecuali Inggris. Tempat tinggal dan pendaftaran ke universitas dibantu oleh kampus.
Untuk bisa kuliah dan magang pada tahun keempat di Prancis, Sahid menetapkan syarat: indeks prestasi kumulatif minimal 3,5 dan nilai DELF atau sertifikat belajar bahasa Prancis minimal B1. ”Kalau ambil double degree, mahasiswa akan memiliki kemampuan bahasa lebih tinggi, bisa bahasa Prancis dan Inggris. Mereka juga belajar perhotelan dengan standar internasional,” tutur Asep.
Setelah mahasiswa menuntaskan kuliah dan kerja magang di luar negeri, kampus asal dan universitas yang menjadi mitra akan mengeluarkan ijazah masing-masing yang sama tingkatnya. Jadi, setelah lulus, mahasiswa akan memiliki dua ijazah. Inilah perbedaan program double degree dengan program twinning. Program twinning mempunyai nama lain dual degree, atau mahasiswa hanya akan memiliki satu ijazah dengan dua logo universitas asal dan universitas mitra.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 26/2007 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi di Indonesia dengan Perguruan Tinggi atau Lembaga Lain di Luar Negeri, harus disepakati persentase perkuliahan di kedua universitas. Pada pasal 12 ayat 2 disebutkan, untuk memperoleh ijazah, gelar akademik, dan/atau vokasi, program studi pada program gelar ganda memiliki kesamaan beban studi paling sedikit 75 persen.
Di Sahid, mata kuliah pariwisata yang diajarkan sebenarnya tak jauh beda dengan mata kuliah jurusan pariwisata untuk single degree. Perbedaan hanya terletak pada pengalaman belajar dan magang di luar negeri serta ijazah yang diperoleh.
”Kami belajar semuanya. Perhotelan dan pariwisata dari yang mendasar seperti housekeeping. Jadi, meski bukan lulusan sekolah menengah jurusan pariwisata, yang lulusan SMA seperti saya juga tetap bisa mengerti,” tutur Ifan Anasafa, 22 tahun, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid angkatan 2009, yang akan berangkat ke Prancis tahun depan.
Reasha Pramitha, 19 tahun, menambahkan, sebelum mengambil semester terakhir dan magang di luar negeri, ada satu kali training atau semacam praktek kerja lapangan di Sahid, yang masa waktunya enam bulan. ”Kerja magang ini bisa di dalam negeri, bisa juga di luar negeri,” katanya.
Universitas Bina Nusantara atau Binus Jakarta juga menawarkan program yang sama untuk jurusan hospitality and tourism management sejak 2008. Menurut Hera Oktadiana, Kepala Jurusan Hotel Management and Hospitality and Tourism Management Binus International, kurikulum double degree berbeda dengan yang single degree.
”Ada mata kuliah yang lebih spesifik, seperti manajemen. Kalau yang single degree kan hanya mata kuliah pariwisata secara umum,” tutur Hera kepada Tempo.
Satu kelas program double degree dibatasi hanya 20 orang dengan alasan efektivitas. Kuliah berlangsung dengan bahasa Inggris, sehingga Binus mensyaratkan nilai TOEFL calon mahasiswa minimal 550.
Binus menetapkan dua periode magang di hotel. Yang pertama di level operasional, seperti menjadi waiter, resepsionis, front office, dan yang kedua di level manajerial, misalnya human resource development. Ada pula mata kuliah proyek inovasi dan kreativitas yang mengharuskan mahasiswa membuat suatu acara. Di sini mahasiswa belajar membuat proposal acara, mencari sponsor perusahaan, dan menyelenggarakan acara.
”Tahun ini ada dua acara: fun bike dengan rute dari Binus ke Bundaran Hotel Indonesia pada 12 Juni mendatang, dan kompetisi Masterchef pada 27 Mei mendatang,” kata Hera. Tahun lalu mahasiswa membuat acara kompetisi film.
Untuk sejumlah mata kuliah, terkadang Binus mendatangkan dosen tamu dari luar negeri dan kuliah online atau konferensi dengan video. Dosen tamu berasal dari universitas rekanan, seperti Bournemouth University (Inggris), La Trobe (Australia), Cologne Business School Jerman, dan IHTTI Swiss Hotel School. Di tempat-tempat itu pulalah mahasiswa mengambil ijazah keduanya pada tahun keempat masa kuliah.
Kevin Halim, 27 tahun, mahasiswa Binus, berbagi pengalaman kuliahnya. ”Saya bukan hanya belajar perhotelan, tapi juga manajemen yang bisa diterapkan di mal dan agen travel, ekonomi manajemen dan akuntansi, serta pariwisata,” kata mahasiswa semester empat itu.
Untuk magang, Kevin menambahkan, pihak universitas membantu menyalurkan mahasiswa dengan jaringannya ke hotel berbintang lima. Dosen pun berkunjung untuk memantau mahasiswanya. ”Semester lalu saya magang di Ritz-Carlton Pacific Place. Dosen mengunjungi saya saat di lapangan,” ujar pria yang berencana mengambil double degree di La Trobe Australia ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo