Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font size=1 color=#FF9900>KOTA BAU-BAU</font><br />Revolusi dari Pinggir Kali

Wajah Kota Bau-Bau berubah setelah lingkungan ditata. Sungai dan laut dijadikan halaman depan.

17 Agustus 2009 | 00.00 WIB

<font size=1 color=#FF9900>KOTA BAU-BAU</font><br />Revolusi dari Pinggir Kali
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI tepi Kali Bau-Bau yang membelah kota pesisir di Sulawesi Tenggara itu, Hayana dan keluarganya menggantungkan hidup pada warung bahan pokok sejak lima tahun silam. Di depan warung mereka, di pinggir jalan aspal selebar tiga meter yang membentang sepanjang sungai, setiap hari warga setempat menikmati pemandangan atau sekadar menonton perahu hilir-mudik dari muara. Sore hari, ketika matahari tak lagi menyengat dan angin sejuk bertiup dari pucuk-pucuk bukit Betoambari, anak-anak bermain kejar-kejaran atau badminton di badan jalan. ”Tepi sungai sekarang ramai, banyak yang belanja,” kata ibu dua anak itu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus