Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font size=2 color=#FF0000>Krisnaraga Syarfuan:</font><br />Tidak Harus Bekerja di Bakrie

19 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bakrie School of Management, yang kini berubah nama menjadi Universitas Bakrie, dikelola oleh Yayasan Pendidikan Bakrie. Yayasan yang didirikan keluarga Bakrie itu diketuai istri adik peng­usaha Aburizal Bakrie, Ike Nirwan Bakrie.

Untuk mengetahui maksud pendirian perguruan tinggi tersebut, Tempo mewawancarai salah seorang pendiri yang kini menjabat Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Krisnaraga Syarfuan. Krisna pernah menjadi Direktur Utama PT Penjamin Kredit Peng­usaha Indonesia (PKPI).

Berikut ini petikan wawancaranya.

Apa tujuan didirikan Universitas Bakrie?

Universitas Bakrie didirikan untuk menjadi center of excellent. Yayasan ingin mengumpulkan bibit unggul dari berbagai daerah untuk dididik. Kami menja­ring siswa berprestasi, diutamakan dari keluarga kurang mampu dari berbagai daerah, dan diberi beasiswa penuh

Misinya apa?

Misinya sangat simpel. Kami ingin membentuk entrepreneur yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan, bukan pencari kerja. Kalau semua alumni universitas looking for a job, pengangguran di negeri ini tidak akan berkurang.

Apa yang dilakukan Yayasan Pendidikan Bakrie?

Dalam sistem pengajaran, selain mengikuti aturan yang telah ditentukan, yayasan menuntut pengajar ber­inovasi. Kami minta bukan hanya teori dan hafalan, tetapi harus dikombinasi dengan praktek. Universitas diminta menekankan pendidikan magang dan kemampuan berbahasa yang baik. Zaman sekarang kalau tak pernah magang, bahasanya juga ceplak-ceplok, ya, kurang baguslah.

Apa ada jaminan magang buat mahasiswa?

Untuk urusan magang, universitas tidak perlu pusing. Kelompok usaha Bakrie memiliki perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, mulai sumber daya alam, perkebunan, real estate, telekomunikasi, penyiaran, sampai pabrik. Namun yayasan juga ingin lulusan membumi. Untuk itu, mereka juga dimagangkan di usaha kecil dan menengah. Siapa pun, mulai pengusa kecil, kami juga ingin mereka memulai dari sana. Setelah itu, me­reka baru magang di perusahaan menengah atau perusahaan besar.

Apa lulusan universitas ini harus bekerja di perusahaan milik Bakrie?

Salah satu cara untuk menjadi lebih baik, universitas harus menekankan terwujudnya link and match. Universitas harus betul-betul mengerti yang dibutuhkan dunia usaha. Selain memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik, lulusan universitas dituntut siap memasuki dunia usaha. Meski begitu, Universitas Ba­krie tidaklah khusus menyediakan profesional bagi kelompok usaha Bakrie. Bahkan, untuk mendapat lulusan yang bagus, perusahaan Bakrie juga harus berkompetisi dengan perusahaan lainnya. Jangan kita mengerdilkan karena para lulusan punya keinginan dan kreativitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus