Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font size=2 color=#FF0000>Universitas Ciputra</font><br />Mimpi Ciputra Mencetak Midas

Di Universitas Ciputra, sejak semester awal mahasiswa sudah diberi mata kuliah entrepreneurship. Mereka diwajibkan berpraktek bisnis di lapangan.

19 April 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PANITIA penerimaan mahasiswa baru Universitas Ciputra kaget bukan kepalang ketika seorang bapak muncul dengan marah. Hari itu, pada 2009, bapak tersebut menumpahkan unek-uneknya di depan panitia. Ia kecewa karena anaknya memilih kuliah di Universitas Ciputra ketimbang di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Padahal, di universitas terakhir ini, sang anak sudah diterima.

Usut punya usut, ternyata anaknya punya alasan ngotot memilih Universitas Ciputra. Dia ingin menjadi pengusaha dan melihat mimpinya bakal tercapai jika kuliah di situ. Akhir cerita, sang bapak mengalah. Keinginannya punya anak ”bergelar” dokter ia lepas. Ia pun merestui anaknya masuk Universitas Ciputra.

Cerita Agung Bayu Waluyo, Entrepreneurship Education Manager pada Entrepreneurship Center di Universitas Ciputra, ini menggambarkan pendidikan entrepreneurship di universitas memikat kaum muda. ”Fokus kami membentuk entrepreneur, bukan mencetak pencari kerja,” katanya.

Universitas yang berlokasi di Waterpark Boulevard, Citra Raya, Surabaya ini, memang benar-benar ”menjual” entrepreneurship. Brosur tentang universitas ini, yang disebarkan di sekitar kampus, memprovokasi orang menjadi entrepreneur. ”Di Indonesia, hanya 400 ribu orang atau 0,18 persen penduduk yang menjadi entrepreneur. Tidaklah heran, pendapatan per kapita Singapura dan Amerika puluhan kali lebih tinggi dari Indonesia.”

Semua mahasiswa Universitas Ciputra, apa pun fakultas dan jurusannya, wajib mengambil mata kuliah entrepreneurship. ”Setiap Rabu, semua jurus­an berbaur jadi satu untuk mendapatkan mata kuliah itu,” kata Jeannie Augustine, Marketing and Admission Manager Universitas Ciputra. Kuliah bersama tersebut juga menjadi ajang presentasi rencana bisnis mahasiswa.

Mata kuliah entrepreneurship dibagi menjadi Entrepreneur Leadership Skills dan Problem Base Learning. Tak hanya diberikan oleh pengajar re­guler, materi kadang dikemas dalam Entrepreneur Talk dengan mengundang pengusaha. Tujuannya untuk berbagi pengalaman. ”Mata kuliah entrepreneurship didesain tidak membentuk mahasiswa yang memiliki teori entrepreneur, tapi menjadi entrepreneur berpengalaman,” kata Jeannie.

Secara formal, mahasiswa Universitas Ciputra sudah mengambil mata kuliah entrepreneurship sejak tahun pertama mereka kuliah. Dari sini berlanjut dengan praktek. Mereka harus terjun langsung ”berpraktek” sebagai entrepreneur, dari membuat perencanaan, mencari pegawai, hingga pemasaran produk. ”Belajar berenang, ya, mencoba berenang. Bisa berwirausaha, ya, harus mencoba usaha,” kata Agung.

Menurut Agung, ada ”rumus” yang menjadi pegangan para mahasiswa untuk mata kuliah praktek entrepreneurship: meski sudah mempersiapkan hingga penelitian, keberhasilan bisnis untuk pertama kali hanya mencapai sekitar 18 persen. Jika sebelumnya pernah berhasil, ada kemungkinan keberhasilan untuk hal serupa meningkat menjadi 30 persen. ”Intinya di sini mengasah ketajaman menangkap peluang, mencari inovasi, dan mengelola risiko secara terukur,” ujar Agung.

Universitas Ciputra berdiri pada 26 Agustus 2006. Menurut Ciputra, pihaknya memilih universitas itu didirikan di Surabaya karena ada proyek Ciputra Group di sana. ”Jadi sekalian dikenal. Ini juga salah satu praktek entrepreneur,” kata Ciputra.

Awalnya, Universitas Ciputra memiliki lima program studi, yaitu International Business Management, Tourism Industry and Hotel Management, Information Technology, Visual Communication Design, dan Interior Design. Pada 2007, universitas ini menambah satu program lagi, Psikologi. Tahun ini universitas tersebut akan mewisuda lulusan pertamanya. ”Kami akan terus mengembangkan universitas ini,” ujar Ciputra.

Sesuai dengan visinya, lulusan Universitas Ciputra diharapkan menja­di ”pencipta” emas. Ciputra ­sendiri memang mendefinisikan entrepreneurship sebagai kegiatan yang mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas tamsil yang mengingatkan kita pada mitologi Yunani tentang Raja Midas, raja yang sentuhan tangannya bisa mengubah apa pun menjadi emas.

”Midas-midas” dari Universitas Ciputra itu kini mulai muncul. Dari 166 mahasiswa angkatan pertama, misalnya, seratus di antaranya sudah memiliki usaha. Ada juga beberapa mahasiswa yang kemudian keasyik­an mengelola usaha yang awalnya bagian dari mata kuliah. ”Jadi, ujung-ujungnya, mereka berhenti kuliah dan menekuni usaha mereka,” kata Jeannie.

Sejumlah mahasiswa terpacu jiwanya gara-gara mata kuliah entrepreneurship yang diberikan dosen me­reka. William Lianto, mahasiswa semester ke enam Jurusan International Business Management ini pada 2007 pernah sukses menggelar sebuah acara sehingga meraup untung Rp 20 juta. ”Saat itu saya mampu menghadirkan 60 perusahaan yang bersedia memberikan sponsorship,” kata William. Sejak itu, William getol membuat event lain sebagai proyek bisnisnya.

Contoh lain Maria Tjahjadi. Mahasiswi Teknologi Informasi semester kedelapan itu kini menekuni bisnis pembuatan website. Proyek baru yang sedang dirampungkan membuat website yang memandu para backpacker berwisata ke Indonesia. Website ciptaannya itu memenangi ICT Road Map 2009 yang diadakan Cisco & USAID.

Maria mempraktekkan bisnisnya itu dari mata kuliah yang diambilnya. September nanti, Maria akan diwisuda dan jelas tak lagi bingung mencari lapangan pekerjaan.

Bukan hanya mahasiswa senior, mahasiswa tingkat awal Universitas Ciputra pun sudah banyak yang terjun berbisnis dan akhirnya memiliki bisnis sendiri.

Biaya kuliah di Universitas Ciputra bisa dibilang tak murah. Jurusan Tourism Industry and Hotel Management, sekitar Rp 20 juta, per semester Rp 6,5 juta. Jurusan Information Technology dan Jurusan Interior Design Rp 16 juta.

Ciputra mengakui biaya kuliah di universitas miliknya ini termasuk mahal. Tapi itu karena pengajar dan sistem pendidikan di universitasnya menuntut biaya tinggi. ”Tentu tidak bisa pengajarnya biasa-biasa saja,” kata­nya. Biaya tinggi itu sepadan dengan ilmu yang diraih mahasiswa.


Universitas Ciputra

Didirikan: 26 Agustus 2006 oleh keluarga Ciputra.

Lokasi:Waterpark Boulevard, Citra Raya, Lakarsantri, Surabaya

Pengelola:Yayasan Pendidikan Ciputra

Fokus: Pengembangan entrepreneurship

Fakultas dan Program Studi:

Fakultas Teknik dan Desain

  • Program Studi Teknologi Informasi (Information Technology)
  • Program Studi Desain Interior (Interior Design)
  • Program Studi Desain Komunikasi Visual (Visual Communication Design)

    Fakultas Ekonomi

  • Program Studi Manajemen Bisnis Internasional (International Business Management)
  • Program Studi Manajemen Hotel dan Kepariwisataan (Tourism and Hotel Management)

    Fakultas Psikologi

  • Program Studi Psikologi (Psychology)

    Mahasiswa:620 orang

    Staf pengajar:Dosen tetap, luar biasa, dan profesional

    Fasilitas:

  • Gedung tujuh lantai
  • Sarana olahraga
  • Auditorium
  • Perpustakaan
  • Laboratorium
  • Ruang kelas

    Rekanan Kerja Sama:

  • SAP University Alliance Program
  • International Hospitality Industry
  • Grup Ciputra
  • Oracle Workforce Development Program
  • Cisco Networking Academy Program
  • Industri mebel dan perkayuan
  • Industri kecil dan kerajinan
  • Departemen Perindustrian dan Perdagangan
  • Industri Desain dan Organisasi Desain Grafis
  • Komunitas dan organisasi seni dan lingkungan
  • Pusat-pusat seleksi dan rekrutmen
  • Pusat-pusat pendidikan
  • Pusat pengembangan karakter dan kesehatan mental
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus