Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyebut persiapan kegiatan cuci kaki ibu dalam rangka memperingati Hari Ibu pada hari bebas kendaraan bermotor atau car free day sudah mencapai 100 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Camat Gambir Andri Ferdian mengatakan, jajarannya sudah melakukan persiapan berbagai fasilitas dalam kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di penghujung tahun 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Untuk sekarang salah satu fasilitas berupa hadiah yang diberikan kepada peserta yang akan hadir. Saat ini sudah mencapai 100 persen tinggal menunggu hari H nya saja," ujar Andri Ferdian di Jakarta, Jumat.
Andri mengungkapkan tidak ada kendala dalam mempersiapkan acara ini. Mereka bekerja sama dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Panitia pun sudah melakukan rapat lebih dari lima kali untuk mempersiapkan acara ini.
Acara cuci kaki ibu ini akan dilaksanakan pada car free day di Jalan Suryapranoto, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat pada 18 Desember 2022 mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.
"Acaranya diawali dengan senam terlebih dahulu, dan acara inti dibuka dengan mencuci kaki ibu dan dilanjutkan kegiatan lainnya yang dimulai pukul 07.00 WIB," ungkapnya.
Sebelumnya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setko Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengatakan kegiatan HBKB terakhir di tahun 2022 akan digelar pada 18 Desember mendatang yang tentunya akan menghadirkan berbagai kegiatan menarik.
"HBKB terakhir di tahun ini, kegiatannya banyak selain senam dan penampilan-penampilan, kegiatan Budaya Betawi dari Desa Lamahu Gorontalo, juga terdapat kegiatan cuci kaki ibu dalam rangka Hari Ibu," kata Bakwan Ferizan Ginting saat melakukan koordinasi persiapan HBKB di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Kamis, 8 Desember 2022.
Ginting menjelaskan untuk kegiatan mencuci kaki ibu melibatkan 2.000 peserta pada acara car free day nanti.
"Dari jumlah 2.000 orang tersebut, 1.000 peserta berasal dari pelajar sekolah di Jakpus, 100 peserta pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), dan 900 peserta dari 44 kelurahan seluruh Jakarta Pusat," ucapnya.