Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT MRT Jakarta mengusulkan penyertaan modal daerah (PMD) 2024 untuk proyek pembangunan transportasi publik berbasis rel di Ibu Kota, yakni LRT Velodrome-Manggarai dan MRT. Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, pihaknya meminta para BUMD DKI itu untuk mematangkan rencana kerja terlebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan begitu, suntikan modal yang nantinya akan dikucurkan terukur dan tepat sasaran. “Kami akan meminta mereka buat timeline. Tentunya harus tercermin dari progres pekerjaannya," kata Ismail dilansir dari situs resmi DPRD DKI Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Usulan ini disampaikan dalam rapat pembahasan Rancangan APBD DKI 2024 di Grand Cempaka Bogor, Jawa Barat kemarin. Dalam rapat itu, Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin mengajukan PMD sebesar Rp 2,5 triliun.
PMD ini rencananya digunakan untuk melanjutkan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Jakpro, lanjut Iwan, menargetkan LRT Fase 1B mulai beroperasi parsial atau setidaknya terbangun pada akhir 2024.
“Artinya, aktivasi stasiun sampai Pramuka untuk kemudian kami lakukan trial operation. Kami juga menyelesaikan infrastruktur jalan dan jembatan sampai Manggarai,” jelas Iwan.
Sementara itu, MRT Jakarta memohonkan PMD senilai Rp 5,1 triliun. Suntikan dana ini untuk tiga program prioritas, yakni melanjutkan proyek MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota), memulai pembangunan MRT Fase 2B (Kota-Ancol), dan perencanaan MRT Fase 3 Timur-Barat (Ujung Menteng-Tomang).
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat membeberkan rencana pembangunan tiga proyek tersebut pada 2024. Untuk Fase 2A, pembangunannya baru 26 persen dan akan dilanjutkan tahun depan.
MRT Jakarta juga berencana membuat kajian Fase 2B. Sejalan dengan itu, akan dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan kereta Ratangga Fase 3 sepanjang 24,5 kilometer.