Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan menyebabkan permukaan jalan menjadi basah dan licin. Bahkan tak jarang menimbulkan genangan air hingga banjir di badan jalan. Sejalur dengan itu, kondisi ini juga berpotensi memicu aquaplaning atau kondisi di mana ban mobil kendaraan tidak menapak dengan sempurna. Hal itu karena terhambat lapisan air.
Dikutip dari hondajember.com, aquaplaning atau hydroplaning adalah kondisi di mana terdapat lapisan air di antara ban dan permukaan jalan, sehingga ban mobil tidak mampu menapak dengan sempurna. Akibatnya, ban mobil kehilangan daya cengkram, sehingga mobil sulit dikendalikan. Bukan hanya itu, aquaplaning juga bisa menyebabkan kecelakaan.
Kendati demikian, aquaplaning juga disebabkan kendaraan lain yang lewat. Serta karena bobot kendaraan tak sesuai dan kondisi kendaraan yang tidak prima, terutama ban mobil.
Meskipun menyebabkan berbagai kecelakaan, aquaplaning ternyata merupakan sebuah kondisi yang dapat ditandai sehingga bisa dihadapi. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tanda dan cara menghadapi aquaplaning.
Tanda-tanda mobil mengalami aquaplaning
1. Mesin lebih kasar
Tanda pertama aquaplaning adalah suara mesin mendadak terdengar lebih keras dari biasanya. Dikutip dari suzuki.co.id, ini disebabkan karena mesin yang terkena genangan terlalu deras akan menjadi panas hingga menimbulkan suara.
2. Terasa lebih cepat
Ketika mengalami aquaplaning, kopling pada persneling akan terasa berubah. Padahal, pengemudi tidak melakukannya. Kondisi ini akan membuat laju kendaraan menjadi lebih cepat sehingga tidak terkendali.
3. Mobil terasa ringan
Tanda berikutnya adalah mobil terasa ringan. Hal ini disebabkan oleh tekanan air yang lebih besar yang sanggup mengangkat dan mengambangkan mobil. Selain itu, bagian belakang mobil pada sisi-sisinya akan terasa melayang. Kondisi ini disebut fishtailing.
Jika mengalami beberapa ciri di atas, sebaiknya jangan teruskan berkendara. Tunggu hingga kondisi jalanan surut atau bisa mengendarainya dengan pelan dan hati-hati.
Cara menghadapi aquaplaning
Saat mengalami aquaplaning pada mobil, pengemudi tidak boleh panik. Kepanikan tersebut akan meningkatkan resiko bahaya. Oleh karena itu, berikut cara mengatasi kondisi hydroplaning dikutip dari toyota.astra.co.id
-Tetap tenang dan fokus karena aquaplaning hanya berlangsung sekejap.
-Jangan bermanuver mendadak seperti pindah lajur, karena mobil akan lebih sulit dikendalikan.
-Jangan melakukan pengereman mendadak, karena akan membuat ban kehilangan daya cengkramnya.
-Lakukan pengereman beberapa kali secara lembut agar tidak tergelincir.
-Angkat kaki dari pedal gas dan pegang kemudi lurus agar mobil tetap mengarah ke depan.
-Biarkan kecepatan mobil berkurang secara gradual dan ban mendapatkan kembali daya cengkeram ke jalan.
-Jangan lakukan pengereman yang akan membuat ban kehilangan penapakan lantaran dilakukan di atas genangan air.
-Matikan Mode Cruise Control atau dikenal sebagai alat pengendali kecepatan otomatis pada mobil.
-Jika gigitan ban mulai terasa kembali, cobalah untuk menginjak pedal gas secara perlahan.
Pilihan editor: Tips Mengemudi Mobil di Jalan Tol Termasuk Saat Aquaplaning
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini