Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 mengharuskan anak-anak belajar secara online di rumah. Orang tua pun berperan penting sebagai pengganti guru, dengan lingkungan belajar yang integratif untuk pertumbuhan menyeluruh anak-anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah belajar sambil bermain. Bermain adalah aspek terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan awal pada anak usia dini. Anak cenderung memiliki daya tarik ketika belajar sambil bermain.
Melansir laman India Times, berikut beberapa aspek penting tentang bermain dan bagaimana hal itu berkontribusi pada pembelajaran seumur hidup anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mengasah kemampuan otak
Belajar sambil bermain mendorong perkembangan otak dengan berbagai macam kegiatan eksperimental sehingga anak-anak berimajinasi, mengeksplorasi, mengalami, menciptakan dan yang paling penting, membuat kesalahan.
2. Bermain melibatkan seluruh organ indera
Anak-anak belajar melalui panca indera mereka. Rasa ingin tahu, eksplorasi, dan pengembangan kemampuan motorik halus dan kasar dibantu oleh aktivitas yang melibatkan indera mereka. Karena itu, metode belajar sambil bermain membantu anak-anak mengembangkan keterampilan linguistik, kognitif, sosial, dan emosional mereka.
3. Meningkatkan hormon kebahagiaan
Anak akan merasa senang ketika terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan, sehingga metode ini menghasilkan dopamin atau yang dikenal dengan hormon bahagia.
4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
Kegiatan mengharuskan anak untuk melakukan kontrol atas keadaan, sehingga anak akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Jika Anda membatasi penunjukan hanya ketika benar-benar diperlukan selama permainan mereka, anak-anak mungkin menjadi lebih waspada dan mengendalikan kesehatan dan keselamatan mereka selama permainan.
Metode belajar sambil bermain dapat Anda lakukan dengan mencoba menggabungkan pembelajaran praktis dan melibatkan pengalaman. Sertakan kegiatan yang membantu anak menempatkan pengalamannya dalam perspektif dengan dunia nyata, membuat hubungan antar konsep, dan membangun pengetahuan sebelumnya.
Perkenalkan aktivitas penuh perasaan seperti meditasi atau aktivitas kelompok lainnya yang memungkinkan anak-anak terhubung dengan diri mereka sendiri atau dengan orang lain. Tak lupa, sertakan pola berulang dalam permainan, hal ini berfungsi untuk meningkatkan konsep dan membantu dalam perolehan keterampilan baru.
Baca juga: Belajar di Rumah, Kondisi Psikologis Anak Dipengaruhi 3 Hal Ini
SITI HAJAR SUWARDI