Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - School System Coordinator Sekolah Dian Harapan, Deny Kiswanto Sinaga mengatakan timnya memiliki cara khusus dalam melatih berbagai ilmu di bangku sekolah untuk anak-anak muridnya. "Kami minim lakukan ujian tulis, kami lebih sering meminta anak-anak membuat proyek sebagai ujian mereka," katanya kepada Tempo pada 30 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deny mengatakan kegiatan membuat proyek ini diberikan sejak murid berada di bangku taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Dalam proyek itu anak-anak diminta untuk membuat sesuatu yang berguna bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. "Dengan anak melakukan proyek, mereka belajar banyak hal sekaligus," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu proyek yang pernah dibuat oleh muridnya adalah perpustakaan desa. Dalam membuat proyek ini, anak murid perlu mengetahui berapa masyarakat desa di daerah itu. Berapa banyak pula buku yang diperlukan untuk sebuah desa. Bila jumlah buku dinilai kurang, berapa banyak buku yang perlu disumbangkan demi adanya perpustakaan desa ini. "Dalam tahap ini, anak akan belajar matematika, dengan menghitung buku dan membaginya dengan jumlah penduduk yang menggunakan sarana itu," katanya.
Dalam mempresentasikan proyek tersebut, anak pun akan dilatih untuk menyampaikan ide mereka di forum. Anak pun akan diajak mempelajari rasa percaya diri dan juga melatih cara bicara mereka di tempat umum. "Bagaimana cara bicara di depan kelas, membantu mereka belajar public speaking," lanjut Deny.
Selain itu, dalam membuat presentasi terkadang anak membuat bahan presentasi secara digital, pilihan lainnya membuat poster. Di tahap ini, anak pun dilatih rasa seni mereka serta ilmu komunikasi sekaligus. Harapannya poster dan pesan yang disampaikan tetap terbaca dan dipahami lawan bicara. Hal ini belum lagi ditambah dengan bahasa pengantar anak-anak adalah bahasa Inggris. Sehingga sejak kecil anak bisa dilatih tingkat bahasa asing mereka.
Deny mengakui pembelajaran di sekolah mereka cukup unik. Namun hal yang terus ia junjung di komunitas sekolahnya adalah pendidikan agama, menjaga kemuliaan Tuhan. "Prinsip kami mission, service, learning. Kami akan terus mengingatkan bahwa kami diciptakan Tuhan dan kami perlu terus memuliakan dan menjaga ciptaannya," kata Deny.
Salah satu cara menjaga ciptaan-Nya adalah dengan menjaga lingkungan. Mengajarkan isu lingkungan juga sudah menjadi hal umum di sekolahnya. Deny mengatakan sejak kecil anak-anak murid diminta untuk selalu membawa botol air minum, sehingga bisa mengisi ulang air minum di sekolah bila perlu. "Kami juga sudah selalu mengajarkan anak untuk recycle, reuse, dan reduce.
Dengan berbagai program itu, Deny berharap anak-anak muridnya bisa soal kehidupan. "Kami selalu ingatkan kepada orang tua bahwa kami mungkin tidak ajarkan anak untuk ke olimpiade, tapi kalau orang tua mau anaknya belajar soal kehidupan yang utuh datanglah ke kami," katanya.
Grand Launching dan Open House Sekolah Dian Harapan (SDH) Sentul pada 24 Agustus 2024/SDH
Sebelumnya, Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) merilis Grand Launching dan Open House Sekolah Dian Harapan (SDH) Sentul. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 600 pengunjung di Komplek Bellanova Country Mall, Sentul, Bogor pada 24 Agustus 2024. Persiapan renovasi fasilitas fisik dari Gedung SDH Sentul yang berada di komplek Bellanova Country Mall sedang dilakukan. Kegiatan ini pun ditargetkan akan siap pada Juli 2025, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang dimulai dari jenjang w SD, SMP dan SMA dengan total kapasitas murid yang ditampung sebanyak seribu murid.
Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyampaikan, pendidikan merupakan hak dasar setiap individu dan menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. "Namun untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat, peranan pemerintah saja tidaklah cukup, untuk itu pentingnya keterlibatan pihak swasta dalam membangun lembaga pendidikan,” kata Asmawa.
Deny mengajak masyarakat untuk memberikan kesempatan dan akses pendidikan yang berkualitas bagi mayarakat. "Kami percaya pendidikan bagian dari pembangunan manusia yang utuh," kata Deny.
Pilihan Editor: Saran Psikolog agar Anak Aman Gunakan Gawai