Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

5 Alasan Suami Enggan Bantu Istri Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Suami cenderung percaya bahwa pekerjaan rumah tangga tertentu adalah miliknya dan beberapa adalah milik Anda.

7 Maret 2022 | 20.45 WIB

Ilustrasi pasangan suami istri dan pekerjaan rumah tangga. Freepik.com/Wayhomestudio
Perbesar
Ilustrasi pasangan suami istri dan pekerjaan rumah tangga. Freepik.com/Wayhomestudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerjaan rumah tangga adalah bagian dari rutinitas sehari-hari rumah tangga dan dalam hubungan di mana kedua pasangan hidup dan berbagi kehidupan bersama. Sebab itu suami dan istri akan berbagi tanggung jawab pada masing-masing pekerjaan. Misalnya dari membersihkan rumah, mencuci piring, memasak dan lainnya. Jika suami Anda tidak membantu melakukan pekerjaan rumah bisa membuat Anda kewalahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut relationship expert Eric A. Williams banyak orang menilai pria identik dengan maskulinitas. Dalam sebuah hubungan pria juga dianggap kurang proaktif dalam hal tanggung jawab rumah tangga. "Misalnya, Anda mungkin mengharapkan pria untuk membersihkan rumah, Atau mungkin Anda berharap pria akan membuang sampah tanpa diminta atau diingatkan beberapa kali karena baunya," ujarnya seperti dilansir dari laman Your Tango. Tampaknya cukup masuk akal, namun pria kadang menunggu sampai sampah penuh lalu dibuang. Dan pada akhirnya Anda harus mengingatkan kembali. Hal ini pun dapat membuat Anda frustasi karena suami tidak proaktif di area yang Anda harapkan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut adalah 5 alasan umum suami Anda tidak membantu pekerjaan rumah 

1. Banyak pria masih menganut kepercayaan stereotip tentang tanggung jawab rumah tangga

Pria cenderung percaya bahwa pekerjaan rumah tangga tertentu adalah miliknya dan beberapa adalah milik Anda. Tugas-tugas yang tidak disukai suami jadi tanggung jawab istri. Untuk membantu suami, menurut Williams, Anda bisa melibatkan suami dalam diskusi tentang bagaimana orang tua menangani tanggung jawab rumah tangga dan pekerjaan rumah tangga. Dan telusuri apakah itu cara yang sama seperti yang istri harapkan dari suami. 

2. Terluka karena karena kritik masa lalu

Kebanggaan selalu menjadi kelemahan pria. Ketika suami menyelesaikan beberapa tanggung jawab rumah tangga dan mendapat kritik atau Anda mengoreksinya, ini menjadi tantangan bagi rasa kejantanan yang melukai harga diri pria. Akibatnya, suami membuat keputusan untuk berhenti membantu karena takut kritik atau argumen.

Sebaiknya istri memberikan umpan balik positif tentang apa yang telah dilakukan. Ucapan terima kasih meski kurang maksimal dapat memberikan rasa bahagia karena suami sudah melakukannya. "Kami ingin merasa seperti kami menambah nilai dalam hidup Anda. Dan bahkan jika kita melakukan sesuatu secara berbeda atau melakukannya dengan tidak benar, niatnya selalu untuk membantu Anda bukan menyakiti Anda," tambah Williams. 

3. Pria sama sekali tidak memikirkan hal-hal yang Anda pikirkan

Biasanya pria hanya memilikirkan hal-hal yang besar seperti perbaikan rumah, perbaikan mobil, dan mengabaikan hal-hal yang dianggap lebih kecil, seperti membuang sampah atau membersihkan kamar mandi. Pria mengakui para istri  memiliki gagasan yang lebih baik tentang hal-hal penting yang perlu dilakukan di rumah.

Dalam beberapa kasus, mungkin hanya perlu mengingatkan bahwa masalah yang di anggap lebih kecil sebenarnya sangat penting. Jelaskan kepada suami pentingnya melakukan tugas yang dianggap kecil itu dan bagaimana dampaknya untuk Anda dan keluarga. 

4. Pria terbiasa dengan istri yang berinisiatif dan melakukan segalanya

Meskipun Anda mungkin tidak bermaksud demikian, dalam beberapa kasus, Anda telah memungkinkan suami untuk tidak mengambil inisiatif. Anda percaya menjadi istri yang hebat dan memiliki pernikahan yang sehat berarti Anda harus melakukan beberapa tugas tertentu. Tapi, sekarang Anda ingin suami juga ikut membantu, sedangkan suami tidak tahu bagaimana membantu atau bagaimana melakukan tugas-tugas itu sebaik Anda.

Salah satu cara untuk membantu suami dalam hal ini adalah dengan membantu mengkondisikannya untuk melakukan tugas-tugas ini. Misalnya, jika Anda ingin suami merencanakan kencan malam, mari buat kesepakatan di mana suami bergantian merencanakan kencan malam. Ide-ide seperti ini akan membantu menghilangkan tekanan dari Anda sekaligus memberdayakan pria untuk menciptakan situasi yang saling menguntungkan.

5. Sejujurnya pria tidak tahu dari mana dan bagaimana memulainya

Sama seperti Anda kewalahan dengan semua yang Anda gambarkan, pria kewalahan memikirkan semua yang Anda lakukan dan apa yang dibantu. Prioritaskan tiga masalah teratas yang membuat Anda stres, pertama. Bukannya segala sesuatu yang lain tidak penting, tetapi untuk memastikan Anda didukung dengan cara terbaik secara emosional, izinkan suami untuk fokus pada beberapa item sekaligus.

Arahkan suami dengan yang benar, beri penegasan positif seperti ucapan terima kasih, dan beri waktu untuk memperbaikinya. Meskipun suami mungkin tidak berinisiatif, bukan berarti tidak peduli atau tidak lagi mencintai Anda. Hanya ada beberapa area hubungan yang mungkin tidak kami pikirkan dengan cara yang sama seperti Anda. Dan meskipun itu tidak membuat situasi lebih baik untuk Anda, tetapi itu berarti suami dapat membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mendukung Anda dan rumah tangga dengan komunikasi, kesabaran, dan umpan balik yang membangun.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus