Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim mengatakan persentase masyarakat Indonesia yang bisa membaca terus meningkat dari tahun ke tahun. Angka masyarakat yang bisa membaca kini sudah mencapai 99 persen dari jumlah penduduk.
Meski begitu, Nadiem menilai hal tersebut bukan capaian tertinggi yang ingin diraih. “Tapi bisa menjadi modal dasar kita bergerak ke tahap selanjutnya, yaitu peningkatan kompetensi literasi,” ujar Nadiem dalam perayaan Hari Aksara Internasional, Kamis lalu.
Data Survei Ekonomi Nasional 2021 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka buta aksara di Indonesia tinggal 1,56 persen atau sekitar 2,7 juta orang. Jumlah tersebut menurun dibanding angka buta aksara pada 2020, yakni 1,71 persen atau 2,9 juta jiwa. Apabila diurai berdasarkan daerah, setidaknya ada lima provinsi dengan tingkat buta huruf terparah untuk kategori usia 15-44 tahun. Berikut ini datanya per 2021.
5 Provinsi Tertinggi Buta Aksara
Papua
Provinsi Papua memiliki jumlah penduduk dengan buta aksara mencapai 19,03 persen pada 2021. Angka ini menurun sebanyak 1,35 persen dibanding pada tahun sebelumnya, yaitu 20,38 persen pada 2020. Untuk kategori usia 45 tahun ke atas, jumlah penduduk buta huruf di Papua mencapai 26,28 persen per 2021.
Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki jumlah penduduk dengan buta aksara mencapai 2,7 persen pada 2021. Angka ini menurun sebanyak 0,12 persen dibanding pada tahun sebelumnya, yaitu 2,82 persen pada 2020. Untuk kategori usia 45 tahun ke atas, NTB menempati urutan pertama dengan jumlah penduduk buta huruf terbanyak, yaitu 30,38 persen.
Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Barat memiliki jumlah buta aksara mencapai 2,67 pada 2021. Angka ini menurun sebanyak 0,41 persen dibanding pada tahun sebelumnya, yaitu 3,08 pada 2020. Sementara itu, untuk kategori usia 45 tahun ke atas, jumlah penduduk buta hurufnya mencapai 15,19 persen.
Nusa Tenggara Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki jumlah penduduk dengan buta aksara mencapai 2,13 persen pada 2021. Angka ini menurun 0,6 persen dibanding pada tahun sebelumnya, yaitu 2,73 pada 2020. Penduduk usia 45 tahun ke atas yang masih buta aksara mencapai 13,79 persen.
Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki jumlah penduduk dengan buta aksara mencapai 1,71 persen. Angka ini menurun sebanyak 0,17 persen dibanding pada tahun sebelumnya, yaitu 1,88 persen pada 2020. Sedangkan 16,78 persen penduduk usia 45 tahun ke atas belum bisa membaca.
FRISKI RIANA | VHINA NOVIYANTI (MAGANG) | BPS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo