Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

5 Sikap yang Wajib Dihindari saat Wawancara Kerja

Proses wawancara kerja yang sukses tidak hanya tentang seberapa baik cara menjawab pertanyaan yang diajukan

27 September 2018 | 05.25 WIB

Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi wanita sedang wawancara kerja. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masa mencari pekerjaan bisa membuat sebagian orang tertekan karena sedikitnya kesempatan yang ada dan tingginya harapan orang-orang di sekitar agar kita bisa diterima bekerja. Sebab itu, saat mendapatkan kesempatan panggilan wawancara kerja sebaiknya lakukan dengan semaksimal mungkin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proses wawancara masih sering dianggap sebagai hal yang menakutkan, kadang dapat membuat orang merasa terintimidasi karena rasanya seperti sebuah pertunjukkan tunggal dan yang mewawancara adalah penonton yang kejam, dan kamu sendirian dalam situasi ini.

Menurut situs lowongan kerja Jobstreet proses wawancara kerja yang sukses tidak hanya tentang seberapa baik cara menjawab pertanyaan yang diajukan, tapi juga kata-kata dan jawaban yang ditunjukkan dari bahasa tubuh kepada pewawancara.
Berikut hal-hal yang harus dhindari saat wawancara kerja.

#1. Jabat tangan yang lemah
Jabat tangan yang sempurna sering kali sangat sulit untuk dicapai, terutama dalam keadaan gugup. Jangan lemah saat berjabat tangan karena hal itu bisa membuat tidak terlihat antusias dan tidak mengesankan bagi pewawancara.

#2. Menyilangkan lengan
Sikap menyilangkan lengan di depan mungkin dapat membuat merasa lebih nyaman dan rileks tapi secara tidak langsung hal tersebut juga menandakan bahwa seseorang sedang dalam keadaan defensif atau negatif. Misalnya menutupi tubuh dengan melipat lengan atau bahkan dengan benda seperti tas akan membuat tampak defensif, tidak aman dan tidak nyaman di hadapan pewawancara.

Sebagai gantinya, berusahalah dengan sadar untuk senantiasa memisahkan tangan. Letakkan tangan di pangkuan atau istirahatkan kedua tanganmu di sandaran kursi sehingga tangan bebas bergerak secara alami saat berbicara.

#3. Tidak kontak mata
Kontak mata membuat seseorang tampak dipercaya. Kontak mata juga mengisyaratkan suatu keyakinan dan menunjukkan minat terhadap topik pembicaraan, tapi jangan terlalu banyak melakukan kontak mata apalagi sampai membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Aturan umumnnya jagalah kontak mata sealami dan sehangat mungkin. Ini berarti kita dapat mengalihkan pandangan sebentar kemudian menoleh lagi.

#4. Terlalu banyak mengangguk
Mengangguk pada saat yang tepat itu menunjukkan bahwa kita benar-benar sedang mendengarkan, tertarik atau setuju dengan apa yang dikatakan oleh pewawancata. Sedangkan, jika mengangguk terlalu banyak dan pada waktu yang tidak pas akan membuat terlihat seperti tidak sepenuhnya mendengarkan, tidak benar-benar memahami apa yang sedang diucapkan atau hanya ingin menyenangkan pewawancara.

#5. Gelisah
Berhenti menyentuh wajah dan rambut, atau merapikan pakaian dan file, atau yang lebih buruk lagi memeriksa handphone dan jam tangan. Anda mungkin suka memainkan rambut atau memeriksa ponsel hanya karena kebiasaan tapi hal ini dan perilaku gelisah lainnya akan membuat tidak terlihat jujur, tidak sabar, gugup atau tidak siap untuk diwawancarai.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus