Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

5 Tips Mengatasi Masalah dengan Rekan Kerja

Kita sering mengalami masalah dengan rekan kerja dan berikut tips untuk mengatasinya.

23 Oktober 2017 | 15.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kerjasama atau teamwork. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin pernah merasa tidak klop dengan rekan kerja dan hal ini akan membuat kita merasa terganggu.Penyebabnya bisa jadi mereka memang mempunya sifat pribadi yang sulit untuk disenangi, atau kadang-kadang, hal ini juga bisa jadi disebabkan oleh perasaan benci kita terhadap pekerjaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mengurangi hal tersebut, ini dia lima tips yang bisa dilakukan untuk menanggulanginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Berbuat baik
Penelitian dari Jurnal Psikologi Sosial pada 2010 dan Jurnal Studi Kegembiraan 2011 mengatakan bahwa saat seseorang melakukan hal baik, meskipun kecil, untuk orang lain akan membuat pelakunya merasa lebih baik. Para peneliti menemukan bahwa orang pada umumnya akan merasa senang ketika mengingat perbuatan baik yang mereka telah lakukan, seperti membelikan sesuatu untuk orang lain.

Tapi yang lebih mengejutkan adalah temuan lain pada riset ini yang mengatakan orang yang lebih banyak mengeluarkan uangnya untuk orang lain akan merasa lebih senang ketimbang yang tidak melakukannya. Memang, tidak semua orang yang melakukan ini merasa senang saat mengingatnya, tapi yang merasa senang benar-benar merasakan kesenangan yang bahkan dua kali lebih besar dari contoh pertama.

Jadi, membelikan rekan kerja secangkir kopi mungkin akan membantu membangun suasana kerja menjadi lebih baik dari sebelumnya. Mungkin mereka akan menyadari tujuan kita untuk mencairkan suasana dan yang jelas itu akan membuat kita merasa baik.

2. Mendengarkan mereka
Mungkin saat orang yang tidak kita suka mulai berbicara, kita akan segera merasa kesal dan ingin segera mengakhiri pembicaraan. Tapi tunggu dulu, itu bukanlah hal yang baik untuk menyelesaikan masalah ini. Sebaiknya justru dengan cara yang sangat sederhana, kita biarkan mereka bicara dan mencoba mendengakan.

Dilansir dari The Huffington Post, seorang mantan negosiator untuk pembebasan sandera dari FBI, Chris Voss, mengatakan kita cukup mendengarkan mereka yang menyebalkan itu sembari melemparkan balik pernyataan mereka kepada diri mereka sendiri. Sampai mereka berkata, "Itu benar!",

Tapi hati-hati kata, "Itu Benar!" dengan "Anda Benar!" cukup memiliki arti yang berbeda. Yang pertama menandakan orang lain berpikir kita telah mengerti apa yang mereka katakan, sementara yang kedua lebih dapat diartikan sebagai simbol frustasi mereka dan ingin segera mengakhiri pembicaraan.

3. Tarik nafas dalam
Dalam buku "How to Have a Good Day CEO Sevenshift", Caroline Webb mengatakan orang mendapatkan hari yang baik dimulai dengan niat: Apa tujuan saya? Bagaimana kondisi saya saat ini? Dia mengatakan memahami kondisi diri sendiri akan membuat kita berpikir lebih jauh tentang bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi kita dalam pekerjaan dan mengingatkan kembali soal apa yang sebenarnya penting bagi kita.

Jadi mulailah berhitung, ambil langkah mundur, tarik nafas dalam-dalam sebanyak yang kita butuhkan untuk mengumpulkan "nyawa" terlebih dulu. Bernafas menurut penelitian sangat berpengaruh secara langsung terhadap aktivitas keseluruhan dari otak. Ingatlah, mungkin kita tidak perlu keluar dari pekerjaan hanya karena orang lain yang menyebalkan. Tutup mata, tarik nafas dalam-dalam, dan kembali ke jalur yang telah kita susun selama ini.

4. Saat semua tak berjalan lancar, jangan pedulikan sama sekali, tetaplah berbuat baik
Memang cara yang paling baik untuk menaklukan rekan kerja yang menyebalkan adalah dengan tetap berpikir positif dan berlaku baik padanya. Tetap berlaku baik dengan menunggu dan memberi respon terbaik yang mungkin kita lakukan memang bisa mengurangi potensi mereka melakukan hal buruk kepada kita. Tapi semuanya kembali pada orang tersebut, jika memang suasana hatinya sedang buruk, sebenarnya kita tidak perlu melakukan apa-apa.

Psychology Today mempublikasikan beberapa contoh untuk melakukan hal ini. Terinspirasi dari ahli etiket Emily Post, mereka menuliskan, "Kadang, suasana dan perlakuan buruk mereka kepada Anda bisa berasal dari sikap mereka yang menunjukkan bahwa mereka sedang tidak senang hati, jadi tetaplah berbuat baik."

5. Buatlah rencana pelarian
Studi yang dikeluarkan dari Journal of Emotions menunjukkan bahwa bergerak selama 12 menit dapat membantu mengurangi emosi negatif dan mengalahkan efek kebosanan. Jadi, berilah waktu untuk diri sendiri, bisa dimulai dengan pergi ke kamar mandi selama 5 menit, berjalan-jalan kecil, ambil air, atau bahkan pergi ke luar sebentar jika bisa. Jarak akan membuat situasi sedikit terasa lebih baik.

Setelah sampai di rumah, mungkin kita akan berpikir tentang rencana pelarian yang lebih jelas seperti meninggalkan pekerjaan. Melakukan beberapa hal detail seperti memperbaiki CV dan membuka laman media sosial pencari kerja akan mengingatkan kita bahwa banyak kawan dan pekerjaan yang masih tersedia di luar sana.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus