Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai mundurnya pentolan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal membuat langkah partai baru ini tak mudah menghadapi pemilihan umum alias Pemilu 2024. Dia menyebut PSI harus ekstra kerja keras untuk bisa lolos tanpa kekuatan mantan kadernya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemilu 2019 saja dengan full team yang dipenuhi politisi muda berbakat tak bisa lolos ke Senayan, apalagi hengkang, tentunya makin membuat PSI berat menghadapi Pemilu 2024," kata dia saat dihubungi, Jumat, 16 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, sejumlah kader PSI hengkang dari partai besutan Grace Natalie itu. Mereka adalah Dedek Prayudi, Tsamara Amany, Sunny Tanuwidjaja, dan Surya Tjandra.
Kemudian menyusul dua kader yang pernah menjadi staf mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Michael Victor Sianipar dan Rian Ernest.
Menurut Adi, pengunduran diri para politikus muda ini lantaran PSI yang gagal lolos ke Senayan. Rian Ernest dkk pun ingin mencari partai baru yang lebih prospektif agar naik kelas.
"Siapapun elitenya pasti lelah menetap di partai yang tak kunjung lolos parlemen," ucap pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini.
Dua eks staf Ahok mundur
Mantan staf Ahok yang terlebih dulu memutuskan mundur dari PSI adalah Michael Sianipar. Dia resmi hengkang per Senin, 5 Desember 2022. Alasannya mundur, karena berkaitan dengan prinsip politik yang selama ini dipegangnya.
“Saya merasa prinsip saya berpolitik serta perjuangan saya sudah tidak bisa dilanjutkan lagi di PSI,” kata Michael saat dikonfirmasi Tempo, Senin malam, 5 Desember 2022.
Mantan Ketua DPW PSI DKI Jakarta ini memastikan akan tetap melanjutkan karier politiknya. Hingga kini, Michael belum menentukan partai baru tempatnya berlabuh.
Sementara itu, Rian Ernest baru mengundurkan diri pada Kamis, 15 Desember 2022. Pernyataan itu diungkapkan dalam sebuah video yang diunggah di akun Facebook-nya.
“Melalui video ini saya menyatakan pengunduran diri saya dari PSI. Meski berat, saya meyakini ini langkah yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” ujar dia, Kamis, 15 Desember 2022.
Sama seperti Michael Sianipar, Rian juga bakal tetap melanjutkan kariernya di jalur politik. Dia akan menyuarakan aspirasi, merumuskan kebijakan, serta mencerdaskan rakyat meski tak lagi bergabung dengan PSI.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.