Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Minyak nabati adalah bahan yang umum digunakan dalam berbagai macam hidangan yang dimasak dan dipanggang. Hampir semua ruamh tangga menggunakan minyak nabati secara ekstensif dalam masakan sehari-hari mereka. Minyak nabati diperoleh dari tumbuhan yang meliputi kedelai, kanola, bunga matahari, kacang tanah, dan lainnya. Namun minyak nabati yang akan Anda temukan di pasaran adalah campuran minyak dari berbagai sayuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak nabati merupakan sumber asam lemak yang dapat dimakan seperti lemak jenuh (SFA), lemak tak jenuh tunggal (MUFA) dan lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang berperan penting dalam pembelahan dan pertumbuhan sel serta penyimpanan dan penyediaan energi. Asupan berbagai jenis asam lemak memiliki pengaruh langsung pada kesehatan Anda, misalnya, meningkatkan asupan asam lemak jenuh telah terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab itu, Anda dianjurkan untuk melakukan diet rendah lemak jenuh. Ada sejumlah pengganti minyak nabati, yang bisa digunakan untuk menumis sayuran, memanggang kue, menggoreng makanan dan membuat saus dan bumbu perendam untuk salad, seperti dilansir dari laman Boldsky berikut ini.
Pengganti minyak sayur
1. Minyak zaitun
Minyak zaitun menempati urutan teratas dalam daftar minyak goreng paling sehat. Terutama digunakan dalam masakan Mediterania, minyak zaitun dibuat dari buah pohon zaitun (Olea europaea). Minyak zaitun sebagian besar mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang telah terbukti menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe. Minyak zaitun bisa menjadi alternatif yang bagus untuk minyak sayur dan dapat digunakan untuk menumis makanan, saus salad, atau bumbu perendam. Selain itu, minyak zaitun memiliki titik asap rendah dan rasa yang kuat, yang tidak boleh digunakan untuk memasak dengan panas tinggi dan resep yang dipanggang.
2. Minyak alpukat
Minyak alpukat adalah minyak yang diekstrak dari pulp buah alpukat (Persea AmericanaMill.). Ini mengandung banyak lemak tak jenuh tunggal yang sehat dan antioksidan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menemukan bahwa minyak alpukat dapat membantu menurunkan tekanan darah. Studi lain yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa menambahkan minyak alpukat atau alpukat dalam salad dan salsa dapat meningkatkan penyerapan karotenoid secara signifikan. Karotenoid telah dikaitkan dengan regulasi pertumbuhan sel, meningkatkan kesehatan mata dan menyebabkan kematian sel kanker.
Minyak alpukat memiliki titik asap tinggi dan rasa lembut seperti mentega yang sempurna untuk memanggang, menumis, menumis, dan memanggang sebagai saus, saus, dan bumbu perendam. Dan gunakan minyak alpukat dalam jumlah sedikit saat memasak.
3. Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah alternatif yang sehat dan bagus untuk minyak nabati karena ringan, rasa dan teksturnya seperti kacang. Minyak kelapa diekstrak dari daging buah kelapa (Cocos nucifera). Ini mengandung asam laurat, asam lemak rantai menengah jenuh yang telah dikaitkan dengan sifat-sifat peningkatan kesehatan tertentu. Pada suhu kamar, minyak kelapa berbentuk padat, namun bila terkena panas meleleh. Minyak kelapa memiliki titik asap tinggi, sehingga cocok untuk memasak dan memanggang dengan panas tinggi.
4. Minyak biji rami
Minyak biji rami, juga dikenal sebagai minyak biji rami diekstrak dari biji rami (Linum usitatissimum). Studi telah menunjukkan bahwa minyak biji rami memiliki kemampuan ampuh untuk mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, kanker, osteoporosis, arthritis, autoimun dan gangguan neurologis. Minyak biji rami tidak dapat digunakan pada masakan yang membutuhkan panas karena tidak tahan panas. Namun, ini adalah pilihan yang baik untuk disiram di atas sayuran panggang dan menggunakannya sebagai saus salad dan bumbu perendam.
5. Minyak wijen
Paling sering diabaikan, minyak wijen yang diekstrak dari biji wijen (Sesamum indicum L.) adalah alternatif lain yang sehat untuk minyak nabati. Dalam masakan Cina dan India Selatan, minyak wijen biasa digunakan dalam masakan. Minyak wijen memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti meningkatkan kesehatan jantung, menyembuhkan luka bakar dan luka, mengobati radang sendi, dan sebagainya. Minyak wijen dapat digunakan dalam makanan tumis dan saus. Namun, ini memiliki rasa yang kuat, yang tidak ideal untuk dipanggang.
6. Minyak kacang tanah
Minyak kacang tanah diekstrak dari kacang tanah (Arachis hypogaea). Minyak ini merupakan sumber vitamin E, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang sangat baik. Kandungan antioksidan dan asam lemak yang tinggi dalam minyak kacang telah terbukti dapat melawan radikal bebas. Minyak kacang tanah memiliki titik asap yang tinggi sehingga cocok untuk menumis, memanggang, memanggang, dan menggunakannya dalam saus, saus salad, dan bumbu perendam.
7. Minyak biji anggur
Minyak biji anggur adalah pengganti minyak nabati yang sehat, yang diekstrak dari biji anggur. Minyak ini mengandung lemak tak jenuh ganda dalam jumlah tinggi dan lemak tak jenuh tunggal dalam jumlah sedang. Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak biji anggur memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, kardioprotektif dan antikanker. Minyak biji anggur memiliki asap tinggi yang menjadikannya pilihan yang baik untuk memasak dengan api besar seperti menggoreng. Ini juga dapat digunakan dalam memanggang, memanggang, bumbu dan saus.