Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mencukur bulu-bulu halus di tubuh, terutama ketiak dan kaki, terlihat mudah. Padahal, pada praktiknya banyak orang yang melakukan kesalahan sehingga menimbulkan luka, kulit kering, bulu yang tumbuh ke dalam.
Nah, untuk mencegah dampak dari cara mencukur yang salah, berikut tujuh tips yang dilansir dari Glamour, Jumat, 16 April 2021.
1. Krim cukur lebih baik daripada sabun
Sabun mandi sering kali jadi alternatif krim cukur. Tapi, itu tak dapat membuat hasil cukur yang halus.
"Secara umum, yang terbaik adalah menggunakan pisau cukur yang tajam dan krim cukur pada semua area tubuh untuk mendapatkan hasil cukur yang paling mendekati," kata dokter kulit New York, Elyse Love, "Ini sangat penting untuk kulit sensitif, seperti ketiak dan garis bikini, karena area ini dapat iritasi saat bercukur jika perawatan yang tepat tidak dilakukan."
Krim cukur biasanya mengandung emolien yang dapat membantu. Tapi jika kehabisan krim cukur, daripada sabun mandi lebih baik menggunakan kondisioner, minyak kelapa, atau minyak zaitun. Hindari sampo.
2. Jangan mencukur sehabis mandi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Membiarkan kulit berada di lingkungan yang basah dan hangat memungkinkan kulit dan rambut melembut," kata Whitney Bowe, dokter kulit di NYC. Rambut yang lebih lembut dan folikel rambut yang terbuka karena uap membuatnya lebih mudah untuk dicukur secara rapi dan bersih. Dia menyarankan mencukur saat mandi, bukan setelahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
3. Jangan menekan terlalu kencang
Mungkin Anda berpikir, semakin kencang tekanannya, semakin banyak bulu yang tercukur. Tapi menurut dokter kulit, Deny Engelman, sebenarnya semakin keras menekannya, semakin tidak rata permukaan kulit sehingga sulit mencukur bersih.
4. Lakukan eksfoliasi
Mencukur tak sekaligus mengikis kulit mati, jadi sebaiknya tetap melakukan eksfoliasi. Jika kulit sensitif, pengelupasan sebaiknya dilakukan sebelum mencukur.
"Jika rentan terhadap iritasi akibat pisau cukur, Anda mungkin sebaiknya mengelupas area tersebut terlebih dahulu untuk memastikan bahwa rambut dapat keluar dengan bersih." Jika tidak, sel kulit mati tersebut dapat menyumbat silet, yang menyebabkan luka bakar, jelas Bowe.
Pengelupasan terlebih dahulu pada dasarnya menciptakan kanvas yang bersih dan rata dan memungkinkan pelembap menembus kulit dengan lebih efektif.
Baca juga: Tips Mencegah Kulit Iritasi Setelah Cukur Bulu Kaki atau Ketiak
5. Rawat pisau cukur
Jangan menyimpan pisau cukur di kamar mandi karena kelembapannya bisa membuat pisau berkarat. “Tidak hanya dapat menyimpan pisau cukur Anda di lingkungan yang lembab akan membuat mata pisau berkarat,” kata Bowe. "Ini juga meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur." Astaga.
Setelah bercukur, bilas pisau cukur dengan air hangat, tepuk-tepuk hingga kering dengan handuk, dan simpan di tempat yang tidak basah.
6. Konsistensi adalah kuncinya.
Dermatolog Ranella Hirsch menyarankan pasien untuk tetap mencukur secara teratur, bahkan di musim dingin. Menghindari pencukuran memungkinkan semakin banyak kulit mati menumpuk.
7. Jangan terburu-buru
Terburu-buru mencukur dapat menyebabkan luka. Jika itu terjadi, segera bilas area tersebut dan gosokkan sedikit antiperspiran.
"Antiperspiran mengandung aluminium klorida, yang dapat menyempitkan pembuluh darah dan menggumpal," saran Engelman.
Anda juga bisa mengoleskan es batu atau obat tetes mata ke area yang luka karena mencukur. Keduanya akan menyempitkan pembuluh darah dan membantu luka membeku lebih cepat.