Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Anang Rizkani Noor mengakui 70 unit bus listrik asal Cina terlambat datang ke Jakarta. Sebab, pemerintah Cina sempat memberlakukan lagi lockdown akibat tingginya kasus Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"70 (bus) tertunda sampai di Indonesia, karena di Cina sedang lockdown," kata Anang saat ditemui di Ancol, Jakarta Utara, Jumat malam, 13 Januari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut dia, pengiriman bus listrik Transjakarta berlangsung secara bertahap, begitu juga dengan pengoperasiannya. Dia memperkirakan bus-bus baru akan tiba di Indonesia paling lambat Maret 2023.
"Busnya sampai di Indonesia kira-kira Februari atau Maret," ujar dia.
Anang menyebut proses administrasi pengadaan 100 bus listrik sudah rampung di 2022. Sebanyak 30 bus listrik Transjakarta telah mengaspal di jalanan Ibu Kota tahun kemarin. Sementara itu, pihaknya masih menunggu kedatangan 70 bus listrik baru.
PT Transjakarta menargetkan tambahan 120 bus listrik di tahun ini. "Untuk 2023, pengadaannya akan ada 120 lagi (bus listrik)," ucap Anang.
Sebenarnya pemerintah DKI menargetkan 100 bus listrik beroperasi di Jakarta pada 2022. Akan tetapi, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan waktunya mepet.
PT Transjakarta dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) baru menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengadaan dan Pengoperasian 26 unit bus listrik pada akhir Desember 2022.
“Yang kami harapkan adalah paling tidak ada perjanjian kerja sama dulu,” ujar Syafrin dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 28 Desember 2022.
Pengadaan bus listrik adalah tanggung jawab para operator selaku mitra Transjakarta. Sementara PT Transjakarta akan membeli jasa operator alias pihak swasta dengan skema pembayaran per kilometer.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.