ONGKOS pindah pejabat di daerah jutaan rupiah? Acara pergantian kepala kantor Departemen Agama Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, kali ini betul-betul "hebat". Ada acara orientasi dengan pimpinan yang baru, Drs. Madhan Nurulhadi. Ada pertandingan persahabatan antara karyawan di Tulungagung dan karyawan Departemen Agama Malang. Ya, Malang, karena A.M. Harwono - yang digantikan Madhan - akan pindah ke Malang. Ada lagi pemberian cendera mata untuk Harwono. Dan terakhir, yang merupakan acara puncak, diselenggarakan di sebuah gedung bioskop, diramaikan orkes dangdut. Menurut desas-desus yang terdengar, acara serah terima itu total menelan biaya sampai Rp 6 juta. "Itu pemborosan yang bukan main. Untuk acara serah terima pejabat tingkat kabupaten, biasanya cukup dengan biaya Rp 500 ribu," tutur seorang kepala dinas di Kabupaten Tulungagung, dengan nada sinis. Acara serah terima yang diselenggarakan awal Agustus itu memang terasa jor-joran. Pada acara pertandingan persahabatan, misalnya, rombongan dari Malang sebanyak dua bus dijamu dan diinapkan di hotel. Padahal, konon, biaya acara hura-hura itu dibebankan kepada para karyawan - yang berjumlah 1.100 lebih, termasuk para guru agama se-Kabupaten Tulungagung. Sebagiannya lagi, kabarnya, diambil dari pos amal jariah - sebuah kas yang dananya berasal dari potongan gaji karyawan 2% per bulan. Drs. Imam Sya'roni, ketua panitia, mengakui bahwa acara serah terima kali ini memang agak besar-besaran. "Tapi wajar, 'kan? Namanya juga acara pisah-kenal," katanya. Tapi, ia menyangkal kalau dikatakan biayanya sampai Rp 6 juta, dan juga, katanya, "Tak ada dana dari pos amal jariah yang digunakan." Biaya yang sekitar Rp 3 juta, "Sepenuhnya dari sumbangan karyawan, atas dasar persetujuan karyawan sendiri." Yang dimaksud, mungkin: sebagian karyawan. Sebab, kenyataannya, banyak karyawan yang merasa tak pernah diajak kompromi. Dan tahu-tahu, gaji dipotong untuk berhura-hura. Bayangkan saja bila kemudian sering ada pejabat dipindahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini