Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bangkalan - Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, tetap menargetkan perolehan 15 kursi pada Pemilu 2019. Target ini terbilang tinggi setelah partai berlambang ka'bah ini dirundung masalah pasca ketua umumnya, Romahurmuziy, terkena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus dugaan jual-beli jabatan di Kementrian Agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Kata Romahurmuziy Soal Isu Jual Beli Jabatan Rektor UIN
Ketua PPP Bangkalan, Abdul Latief Amin mengaku prihatin dengan perkara yang sedang mendera Romi atau Romy, sapaan Romahurmuziy. Namun, dia tetap yakin, di Bangkalan partainya tetap bisa meraih kursi mayoritas di DPRD Bangkalan meski kasus Romi memengaruhi elektabilitas partai.
Keyakinan Latief itu lantaran dia percaya pada kualitas caleg yang diusung PPP. Apalagi hingga saat ini, caleg PPP terpantau tetap bekerja untuk meraih suara maksimal di masing-masing dapil.
"Kami prihatin atas itu (Romi). Tapi teman-teman PPP tetap samangat. Apa pun yang terjadi PPP tetap harus jalan, PPP tetap bersama rakyat," kata Bupati Bangkalan ini, Jumat, 22 Maret 2019.
Baca: Romahurmuziy Seret Nama Khofifah soal Pemilihan Kakanwil Jatim
Pada Pemilu 2014, PPP Bangkalan jadi peraih kursi kedua terbanyak di parlemen dengan 9 kursi. Hanya beda satu kursi dari Gerindra yang meraih 10 kursi. Bila ingin target itu tercapai, PPP maksimal harus meraih dua hingga tiga kursi dari 6 daerah pemilihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini