Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bike to Work atau B2W Indonesia mengkritik rambu sepeda road bike yang terpasang di jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Tim Advokasi B2W Indonesia Fahmi Saimima menyebut rambu yang dibuat Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu tak elok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sungguh tidak elok terkait rambu yang dibuat Dishub dengan deskripsi redaksional road bike," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Juni 2021.
Dalam akun Instagram @b2w_indonesia tampak rambu merah putih bergambar sepeda yang dicoret dengan garis merah. Di bawah rambu itu ada papan putih bertuliskan 'kecuali road bike'.
Menurut Fahmi, tak ada rambu seperti itu di dunia. Dia menuturkan tidak akan ditemukan istilah road bike di undang-undang manapun.
"Makanya rambu ini dibuat tidak dalam kajian yang baik," ucap dia.
B2W Indonesia bersama dengan Koalisi Pejalan Kaki dan Road Safety Association (RSA) akan menggelar aksi pada Minggu, 13 Juni 2021. Tujuan aksi adalah menolak jalan layang non tol dijadikan lintasan sepeda balap.
Sebelumnya, pemerintah DKI berencana membuat lintasan road bike di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang dan jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Saat ini penggunaan lintasan road bike masih diuji coba. Sepeda balap ini boleh melintas di Sudirman-Thamrin pada Senin-Jumat pukul 05.00-06.30. Sementara di JLNT hanya setiap Sabtu-Minggu pukul 05.00-08.00 WIB.