Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ada Udang di Balik Bakwan

14 Desember 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETUA Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Ruhut Sitompul selalu punya cara untuk menyindir. Kali ini yang menjadi sasaran lidahnya adalah Amien Rais, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional. ”Amien Rais jangan-jangan ingin jadi wakil presiden,” katanya. ”Kalau mau bantu Pak SBY, jangan dong ada udang di balik bakwan.” Tak lupa Ruhut membela Wakil Presiden Boediono. ”Jangan ganggu Boediono. Partai Demokrat akan membela Boediono sampai titik darah penghabisan.”

Yang menjadi pangkal soal adalah pernyataan Amien Rais yang menyarankan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani nonaktif dari jabatannya. ”Alangkah baiknya, dengan sikap kenegaraan, mereka step down dulu,” kata Amien saat menerima para inisiator hak angket Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat di kediamannya, Perumahan Taman Gandaria, Jakarta Selatan.

Amien membantah pernyataannya itu sebagai upaya mendepak lawan politik. ”Terlalu jauh kalau ada yang mengesankan seperti itu,” kata Amien kepada wartawan Tempo, Basuki Rahmat.

Menilik ke belakang, sulit untuk tak mengatakan sinyalemen Ruhut soal Amien ada benarnya. Pertengahan Mei lalu, Amien pernah bertemu empat mata dengan Susilo Bambang Yudhoyono di Wisma Negara. Kepada Yudhoyono, Amien menasihati agar mempertimbangkan kembali rencana memilih Boediono sebagai calon wakil presiden. Kata Amien, Boediono akan menjadi beban. ”Dia hanya akan jadi liabilities,” kata Amien seperti ditirukan politikus PAN, Taufik Kurniawan.

Saat itu, Amien dikabarkan kecewa karena titipannya, ”Mr Silver Hair” (Hatta Rajasa), tak diambil Yudhoyono sebagai pasangan. Makanya, meski partainya bagian dari koalisi pemerintah, saat deklarasi Yudhoyono-Boediono sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden, Amien tak datang. Sejumlah orang dekat Amien di PAN, seperti Dradjad Wibowo dan Alvin Lie, malah merapat di kubu Jusuf Kalla-Wiranto.

Menurut Taufik, Amien khawatir Boediono mengabaikan ekonomi kerakyatan dan lebih mementingkan prinsip pasar bebas. ”Waktu pemilu presiden, Pak Amien yang paling getol melontarkan bahaya neoliberalisme,” kata Taufik.

Intuisi politik Amien, kata Taufik, terbukti benar. ”Ada yang salah dengan Boediono.” Maksudnya: bailout Bank Century dilakukan karena Boediono yang saat itu Gubernur Bank Indonesia tak menjalankan prinsip ekonomi kerakyatan.

Bermodalkan 46 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat, PAN aktif mendukung dibentuknya Panitia Angket Bank Century—meski sesungguhnya PAN bagian dari koalisi Yudhoyono dengan mendudukkan tiga politikusnya di kursi kabinet.

Chandra Tirta Wijaya, salah satu inisiator angket dari PAN, mengaku tak pernah sekali pun mendapat teguran atau peringatan dari pengurus partai. Ini berbeda ketika PAN terlibat dalam Panitia Khusus Angket Bahan Bakar Minyak—menyusul kebijakan pemerintah Yudhoyono 2004-2009 menaikkan harga BBM yang banyak diprotes publik. Ketika itu, politikus PAN di Dewan terus-terusan diminta membatalkan angket.

Menurut sumber Tempo di PAN, dalam angket Century, pengurus pusat PAN mendukung penuh. ”Buktinya, politikus PAN yang kini Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa diam saja saat Chandra dan kawan-kawan mengumpulkan dukungan.”

Menurut sumber tadi, Hatta Rajasa diuntungkan jika Wakil Presiden Boediono tersingkir akibat sengkarut Century. ”Ia berpeluang menggantikan Boediono,” kata sumber itu. ”Kalau situasi menghendaki, bisa-bisa dia yang akan naik.”

Kepada Tempo, seusai Jumatan di kantornya pekan lalu, Hatta membantah semua tudingan. ”Jangan ada spekulasi macam-macam,” kata Hatta. ”Saya ini ketua tim pemenangan SBY-Boediono. Saya ingin Pak Boediono bersama-sama terus sampai 2014.”

Agus Supriyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus