Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Puncak arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada 28-30 April 2022.
PT Angkasa Pura II mengoperasikan kembali Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta yang telah dua tahun ditutup.
Jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 6 juta orang pada masa mudik Lebaran tahun ini.
TANGERANG – Puncak arus mudik Lebaran pada tahun ini diperkirakan terjadi pada 28-30 April mendatang. Danni Handriko tengah gelisah karena belum juga mendapatkan tiket pesawat. Padahal ia sudah lebih dari satu jam memelototi layar telepon selulernya untuk membeli tiket secara online. “Kalaupun ada, harganya sangat mahal,” kata pria berusia 35 tahun yang tinggal di Cikupa, Kabupaten Tangerang, itu, kemarin.
Menurut Danni, harga tiket yang biasanya Rp 1,2 juta juga naik menjadi Rp 2-3 juta. Ia pun mencari tiket yang harganya lebih murah agar bisa memboyong istri dan anak-anaknya berlebaran di kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak berapa lama, wajah Danni terlihat semringah. Ia akhirnya memperoleh tiket maskapai penerbangan Super Air Jet rute Jakarta-Padang seharga Rp 1,1 juta per orang. Namun ia harus bergegas karena pesawat dijadwalkan berangkat pada 22 April. "Enggak apa-apa mudik lebih awal,” katanya. “Biar enggak berdesakan karena kami membawa dua anak kecil."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danni adalah bagian dari jutaan penumpang pesawat yang akan mudik melalui Bandara Soekarno-Hatta. Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi, mengatakan pada puncak arus mudik diperkirakan 140-150 ribu penumpang memadati Bandara Soekarno-Hatta setiap hari. Jumlah itu naik secara signifikan dibanding rata-rata jumlah penumpang harian yang saat ini berada di angka 80 ribu orang per hari.
Menurut Holik, memasuki April, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta terus merangkak naik. Kenaikan ini terjadi setelah penumpang yang telah menerima vaksinasi booster tidak diwajibkan lagi menunjukkan hasil negatif tes swab. “Tapi untuk yang baru dua kali divaksin tetap harus menunjukkan hasil tes,” katanya.
Untuk mengantisipasi penumpukan jumlah penumpang, PT Angkasa Pura II kembali mengoperasikan Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta pada akhir Maret lalu. Sebelumnya, Terminal 1 ditutup selama dua tahun untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi, mengatakan pengoperasian Terminal 1 itu untuk menjalankan strategi penyeimbangan (rebalancing) di Bandara Soekarno-Hatta. Tujuannya agar seluruh terminal penumpang dapat membagi peran untuk melayani keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat.
Menurut Agus, saat ini Terminal 2 melayani sekitar 75 ribu penumpang per hari. Sedangkan Terminal 3 tidak kurang dari 46 ribu penumpang per hari. "Setelah Terminal 1 aktif, sebanyak 15 ribu penumpang dari Terminal 2 dialihkan ke Terminal 1,” ujar Agus. “Ini yang kami maksudkan dengan strategi rebalancing.”
Terminal 1, khususnya Sub-Terminal 1A, akan melayani penerbangan dari lima maskapai, yakni Airfast, Super Air Jet, Sriwijaya Air, NAM Air, dan AirAsia Indonesia. Airfast sudah beroperasi di terminal itu sejak 1 April lalu. Sedangkan Super Air Jet menyusul pada 6 April serta Sriwijaya Air, NAM Air, dan AirAsia Indonesia pada 12 April. “Kami meminta maskapai dan ground handling melakukan persiapan dengan baik,” kata Agus. “Kolaborasi di antara seluruh stakeholder menjadi kunci kelancaran operasional penerbangan.”
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik Lebaran pada tahun ini diperkirakan 85 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 9,7 juta pemudik menggunakan moda transportasi udara. "Kalau kita kalkulasi berdasarkan sebaran, lebih-kurang 65 persen akan terbang dari Soekarno-Hatta. Jadi, lebih-kurang 6 juta orang," kata Agus.
Suasana keberangkatan penumpang pesawat terbang di Terminal 3 Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang, Banten, 20 April 2022. Tempo/Tony Hartawan
Untuk mendukung pergerakan atau perpindahan penumpang antarterminal, PT Angkasa Pura II kembali mengaktifkan gedung transit oriented development (TOD) dan parkir sepeda motor M1 Bandara Soekarno-Hatta mulai 22 April nanti. Karyawan dan pengguna jasa dapat menggunakan layanan shuttle bus dari M1 menuju kawasan Bandara Soekarno-Hatta ataupun sebaliknya.
"Pengaktifan TOD M1 akan kami berlakukan sama seperti periode sebelum berjangkitnya Covid-19,” kata Holik. “Sepeda motor tidak masuk area bandara, melainkan diparkir di TOD, dan akses menuju kawasan Bandara Soekarno-Hatta disediakan shuttle bus."
Shuttle bus akan beroperasi 24 jam dan tersedia dua pilihan, yaitu airport free shuttle bus yang memberikan layanan cuma-cuma dan airport paid shuttle bus yang berbayar. Shuttle bus gratis dapat diakses melalui lantai dasar gedung TOD M1. Sedangkan yang berbayar dapat diakses melalui lantai 2 gedung TOD.
Adapun rute airport free shuttle bus dimulai dari TOD M1-gedung ACS-Terminal 2 (Gate 3)-stasiun kereta bandara-halte kargo-Terminal 3 (Gate 3)-Terminal 1A dan B-gedung ACD-gedung TOD M1 (lantai 1). Sementara itu, rute airport paid shuttle bus adalah TOD M1-gedung ACS-gedung MPS-Terminal 2 (Gate 5)-halte parkir inap 1-stasiun kereta bandara-halte Imigrasi-terminal kargo-Terminal 3 (Gate 4)-Terminal 1B-gedung ACD-gedung TOD M1 (lantai 2).
Selain itu, pengelola kembali mengoperasikan skytrain atau Kalayang untuk melayani perpindahan pengguna jasa antar-terminal selama periode angkutan Lebaran 2022. Menurut Holik, Kalayang akan melayani pengguna jasa Bandara Soekarno-Hatta selama angkutan Lebaran 2022 saja atau pada 25 April-10 Mei. Adapun waktu operasional Kalayang adalah pukul 06.00-21.00 WIB atau 15 jam setiap harinya.
Selama puncak arus mudik Lebaran, pengoperasian Kalayang ini diyakini sangat membantu penumpang untuk berpindah antarterminal. Adapun pola operasi Kalayang dimulai dari Terminal 1-stasiun kereta bandara-Terminal 2-Terminal 3, dan sebaliknya. Waktu pemberhentian di setiap selter hanya 1 menit dan waktu kedatangan Kalayang di setiap selter per 13 menit. "Di luar waktu operasional Kalayang, atau pada pukul 21.01-05.59 WIB, penumpang ataupun pengguna jasa yang ingin pindah terminal dapat menggunakan layanan shuttle bus yang beroperasi 24 jam," kata Holik Muardi.
JONIANSYAH HARDJONO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo