Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Platform media sosial berubah menjadi etalase yang menggambarkan representasi tubuh yang sempurna. Walhasil, banyak perempuan yang marasa tidak aman atau insecure atas tubuh sendiri. Topik ini pun menjadi pembicaraan di media sosial, salah satunya oleh penyanyi Agatha Suci.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suci mengatakan rasa insecure itu muncul ketika para perempuan membandingkan dirinya dengan orang lain. Semua ingin terlihat memiliki fisik yang sempurna. Namun, Suci mengakui bahwa dia memiliki beberapa hal yang selama ini dianggap kekurangan oleh kebanyakan perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Aku punya stretchmark di perut, glember bekas hamil dan melahirkan dan tidak bisa kenceng lagi, i do have those freckles di muka (apalagi aku tidak rajin ngerawat), i do have those flaws and weaknesses," ungkap Agatha di Instagramnya, 11 Juni lalu.
Lalu apa yang bisa dilakukan jika memiliki hal tersebut? Kondisi fisik yang dianggap kekurangan itu bisa dirapikan dengan operasi jika memiliki uang.
Tapi itu bukanlah intinya. Hal paling penting ialah menerima kekurangan, tetap berusaha jadi lebih baik tanpa memaksakan diri untuk jadi harus jadi sempurna karena memang tidak akan pernah bisa ada manusia yang sempurna.
"Belajarlah untuk merangkul kecantikan unik Anda sendiri, rayakan hadiah unik Anda dengan percaya diri. Ketidaksempurnaan Anda sebenarnya adalah hadiah," ujar Agatha Suci.
Perasaan insecure bisa dirasakan siapa saja. Psikoanalis Jerman Eric Fromm mengatakan setiap orang punya cara yang berbeda untuk mengatasinya. Tapi cara paling ideal bukanlah membuat ketidaksempurnaan itu menjadi sempurna.
"Tugas yang harus kita tetapkan untuk diri kita sendiri bukanlah untuk merasa aman, tetapi untuk bisa mentolerir rasa tidak aman," kata dia seperti dikutip di laman Psychcentral.