Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengurus Golkar daerah melapor ke sekretaris jenderal soal sengketa hasil pemilihan di Mahkamah Konstitusi?
Oh, enggak ada. Itu tanggung jawab pemenangan pemilu.
Dalam komunikasi antara Zainudin Amali dan Akil Mochtar, Anda disebut mengurus sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Sudah jelas, itu komunikasi dalam BlackBerry Messenger di antara mereka. Jadi tidak ada kaitan dengan Sekretaris Jenderal Golkar.
Anda sering ke rumah Akil Mochtar?
Akil kan kader Golkar dulu. Sesama kader Golkar, masak, putus hubungan silaturahmi? Yang salah itu kalau kami bicara hal-hal lain.
Politikus Golkar, Chairun Nisa, menyebutkan Anda terlibat mengurus sengketa pemilihan Wali Kota Palangkaraya?
Oh, aneh juga itu. Tanya saja sama dia.
Ketua Golkar Palangkaraya Rusliansyah menyebutkan hal yang sama.
Tanya saja sama dia. Tidak ada keterkaitan saya. Kalaupun ada, itu hubungan administratif. Pengajuan calon memang ditandatangani oleh sekretaris jenderal dan ketua umum. Aneh saja saya disebut.
Tapi banyak yang menyebutkan Anda terlibat?
Itulah yang saya katakan aneh. Iya mungkin, kalau ada yang menyebutkan untuk ketemu-ketemu, ya, tidak ada masalah. Kalau dikait-kaitkan dengan sengketa pemilihan kepala daerah, itu namanya keterlaluan. Itu fitnah.
Apa yang akan Anda lakukan?
Tidak apa-apalah. Semua ini ditangani oleh KPK, biarlah mereka bekerja. Ini persoalan hukum, bukan politik.
Adakah pengurus daerah yang pernah minta tolong ke sekretaris jenderal mengenai sengketa pilkada?
Kalau minta tolong untuk di Mahkamah Konstitusi, enggak ada. Tapi terkait dengan penandatanganan, terkait dengan kampanye, pasti saya, dong!
Termasuk pengurus Golkar di Jawa Timur?
Enggak ada, saya kira sudah selesai semua.
SETYA NOVANTO:
Saya Datang Ramai-ramai
Ada saksi yang menyebutkan Anda datang ke rumah Akil?
Tidak benar. Kalaupun ada, tentu pada hari puasa, Idul Fitri, atau Idul Adha.
Bukan untuk urusan pemilihan kepala daerah?
Enggak pernah sama sekali, enggak ada hubungannya. Pengurus pusat kan enggak ada hubungannya dengan Pak Akil.
Soal sengketa hasil pemilihan kepala daerah?
Saya kan datang ramai-ramai, mana bisa? He-he-he….
Dalam komunikasi antara Zainudin Amali dan Akil, disebutkan nama Anda terlibat dalam pengurusan sengketa pemilihan Gubernur Jawa Timur?
Enggak ngerti saya. Saya tidak ikut campur masalah pemilihan kepala daerah.
Peran Anda disebutkan terinci.
Saya juga enggak tahu itu. Ada-ada saja itu.
Anda menanyakan soal itu ke Zainudin?
Pak Zainudin enggak pernah membicarakan hal itu. Kalau tahu dia bicara itu, sudah saya larang sejak awal.
Saksi lain menyatakan Anda terlibat dalam mengurus sengketa pemilihan Wali Kota Palangkaraya?
Yang penting saya tidak pernah ikut campur urusan pemilihan kepala daerah. Kalau bendahara umum,urusannya hanya membayar survei. Masalah itu saya tidak ikut-ikut, deh.
Bukankah Ketua Golkar Palangkaraya Rusliansyah mengurus sengketa itu ke MK bersama Anda?
Siapa, tuh? Waduh, saya tidak kenal. Tanya saja sama dia.
Setelah kandidat Wali Kota Palangkaraya M. Riban Satia dimenangkan Mahkamah Konstitusi, benar ada pesta di rumah Mahyudin?
Perayaan apa, tuh? Waduh, jauh-jauh amat. Enggak ada itu.
Pengurus Golkar di daerah pernah meminta Anda mengurus sengketa ke MK?
Saya instruksikan dari awal, tidak boleh mengurus pemilihan kepala daerah, karena sudah kami serahkan ke divisi hukum partai yang dipimpin Pak Muladi.
Tapi nama Anda sering disebut?
Kami juga tidak ngerti apa-apa. Mungkin itu risiko jadi pemimpin, he-he-he….
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo