Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - Anggota geng motor, WM dan MR yang disangka merampok dua remaja di Taman Sari, Jakarta Barat mengaku kesal dengan para korban karena kerap dilaporkan mereka ke polisi. Kepada penyidik WM yang merupakan ketua geng motor, sudah mengenal korban dan merupakan teman bermain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tersangka pelaku curiga korban karena sering memberikan informasi kepada polisi. "Memang jadi kami pantau, dia jengkel. Lalu ambil motor korban terus digebukin," ujar Kanit Reskrim Polsek Metro Taman Sari Ajun Komisaris Lalu Mesti Ali saat dihubungi, Sabtu, 19 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Geng motor pimpinan WM sering menjadi dalang tawuran di kawasan Taman Sari. Pihaknya mendapat informasi itu dari para korban. Oleh karena itu, WM bersama teman-temannya memutuskan untuk merampok kedua korban dan memukulinya.
Mesti Ali menjelaskan korban saat ini sudah mencabut laporannya di Polsek Taman Sari. Alasannya, pelaku masih di bawah umur dan pihak keluarga memilih menyelesaikan masalah ini dengan cara damai. "Tapi masih kami tahan, nanti kami gelarkan. Karena untuk penanganan anak tunduk kepada UU Peradilan Anak."
Perampokan yang dilakukan WM dan MR terjadi pada Rabu malam lalu, 16 Juni 2021. Saat itu WM yang merupakan ketua geng motor mengajak 15 temannya mencari mangsa untuk dirampok.
Hingga akhirnya kedua korban yang tengah berboncengan di satu sepeda motor melintas dan dihentikan oleh komplotan ini. WM memerintahkan anggotanya untuk menganiaya korban, sedangkan MR merampas sepeda motor beserta ponsel milik kedua korban.
Akibat penganiayaan dan perampokan geng motor itu
korban luka-luka. "Korban menderita memar di pipi kiri, benjol di bagian kepala belakang, dan robek jari manisnya," ujar Kapolsek Taman Sari Ajun Komisaris Besar Iver Soon Manosoh.