Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Agus Subiyanto dipilih karena dekat dengan Jokowi sejak di Solo.
Ada opsi lain sebelum Presiden Jokowi memilih Agus.
DPR akan segera membahas calon Panglima TNI.
JAKARTA – Dua sumber Tempo di lingkaran Istana mengatakan Jenderal Agus Subiyanto sejak awal memang disiapkan bakal menjadi Panglima TNI. Sebab, Agus cukup dekat dengan Presiden Joko Widodo sejak di Solo pada 2009.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanda-tanda itu makin terlihat jelas ketika Agus diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dengan pangkat bintang tiga pada 2022. Ia pun dipastikan akan menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman di posisi Kepala Staf Angkatan Darat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada dinamika sehingga Agus yang dipilih menggantikan Dudung,” kata sumber Tempo ini, beberapa hari lalu.
Ia mengatakan ada beberapa faktor yang membuat Presiden Jokowi memilih Agus. Misalnya, karena keduanya sudah saling kenal sejak Jokowi menjadi Wali Kota Solo pada 2005-2012. Saat itu Agus menjabat Komandan Kodim 0735/Surakarta periode 2009-2011. Setelah sembilan kali naik jabatan, Agus lantas diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden periode 2020-2021.
Di samping Agus, nama Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak sempat mengemuka. Namun untuk mengurangi sentimen negatif terhadap Presiden Jokowi yang dianggap melanggengkan politik dinasti, nama Maruli terpental. Status Maruli sebagai menantu Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berpotensi menguatkan sentimen negatif pada politik dinasti ataupun nepotisme.
Jabatan Kepala Staf Angkatan Darat menjadi sorotan karena posisi Panglima TNI nantinya menjadi jatah Angkatan Darat. Panglima TNI saat ini, Laksamana Yudo Margono, berasal dari Angkatan Laut. Sebelum Yudo, posisi Panglima TNI dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto dari Angkatan Udara.
Presiden Jokowi akhirnya melantik Agus sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, Rabu pekan lalu. Lima hari berselang setelah pelantikan ini, Jokowi mengusulkan nama Agus sebagai pengganti Yudo di jabatan Panglima TNI, Senin lalu. Yudo akan pensiun dari militer pada 26 November mendatang.
Presiden Joko Widodo menyematkan tanda kenaikan pangkat kepada Agus Subiyanto saat dilantik menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara, Jakarta, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti
Seorang perwira tinggi di TNI Angkatan Darat mengatakan bahwa ia mendengar calon pengganti Dudung di posisi Kepala Staf Angkatan Darat adalah Agus sejak September lalu. Perwira tinggi ini mendengarnya langsung dari Dudung ketika sama-sama berolahraga di lapangan sepak bola Markas Besar Angkatan Darat.
“Beliau (Dudung) sampaikan bahwa nanti Jenderal Agus akan menjadi penggantinya,” kata perwira tersebut.
Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden Jokowi, mengatakan Presiden Jokowi mempertimbangkan berbagai aspek ketika memilih Agus sebagai calon Panglima TNI. Misalnya, kualifikasi kepangkatan, kepemimpinan, profesionalitas, dan aspek rotasi antar-matra. “Serta berdasarkan kebutuhan strategis pertahanan negara,” kata Ari, Selasa, 31 Oktober lalu.
Ketua Umum Barisan Jokowi Presiden (Bara JP) Utje Gustaaf Patty yakin faktor utama yang membuat Presiden Jokowi memilih Agus sebagai calon Panglima TNI adalah kedekatan keduanya. “Saya yakin keputusan itu diambil tanpa ada intervensi dari siapa pun,” kata Utje.
Ia melanjutkan, jaringan kelompok pendukung Jokowi juga sejak awal mendengar kabar bahwa Agus yang akan diusulkan sebagai calon Panglima TNI. Informasi itu beredar di grup-grup percakapan kelompok relawan beberapa hari sebelum Agus dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, mengatakan tidak ada larangan bagi prajurit yang baru diangkat menjadi KSAD untuk diusulkan sebagai calon Panglima TNI. Sebab, syarat calon Panglima TNI di antaranya perwira aktif dan sedang atau pernah menjabat kepala staf angkatan. “Yang terpenting mampu menjaga netralitas,” kata Hasanuddin.
Anggota Komisi Pertahanan dari Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi, menilai Agus layak diusulkan menjadi Panglima TNI dilihat dari rekam jejaknya selama ini. “Sifat beliau juga humanis, figurnya teduh dan tidak banyak polemik. Kami yakin anggota (Komisi Pertahanan) lainnya akan bulat menerima (Agus),” kata Bobby.
Anggota Komisi Pertahanan dari PKS, Sukamta, yakin Agus dipilih karena profesionalitasnya selama ini. Sukamta optimistis TNI akan bersikap netral dalam pemilihan presiden.
“Saya percaya netralitas TNI tidak bisa dikompromikan. Jenderal Agus tidak akan terbuai godaan politik sesaat,” kata Sukamta.
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (Isess), Khairul Fahmi, menyatakan faktor kedekatan dan situasi terkini yang membuat Jokowi memilih Agus sebagai calon Panglima TNI. Di samping itu, kata dia, Jokowi mempertimbangan rotasi antar-matra di posisi Panglima TNI.
”Jarang Presiden mengusulkan nama pengganti (Panglima TNI) dari satu matra,” kata Khairul.
Ia yakin Agus akan mampu membawa TNI tetap bersikap netral di tengah hiruk pikuk pendaftaran pasangan calon presiden ke KPU.
Pengamat militer, Beni Sukadis, menilai Agus cukup layak diangkat menjadi Panglima TNI. Sebab, Agus memiliki basis keilmuan dan pengalaman militer yang mumpuni. “Kualifikasinya cukup layak untuk menjadi Panglima TNI,” katanya.
Ketua DPR Puan Maharani memberikan keterangan pers soal surat presiden perihal usulan calon Panglima TNI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Oktober 2023. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Pembahasan di DPR
Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pihaknya sudah menerima surat presiden tentang penggantian Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Ia mengatakan, setelah menerima surat presiden tersebut, DPR mempunyai waktu hingga 19 November untuk membahas proses penggantian Yudo Margono.
“Sesuai dengan Undang-Undang TNI, Presiden harus mengusulkan nama calon pengganti Panglima TNI kepada DPR di luar masa reses,” kata Puan.
ANDI ADAM FATURAHMAN | IMAM HAMDI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo