Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seaffod alias makanan laut termasuk makanan favorit banyak orang. Namun tak sedikit juga yang tidak bisa menikmati kelezatan jenis makanan ini karena memiliki alergi. Jika mengalaminya, berbagai reaksi alergi bisa muncul. Bahkan, ada pula segelintir reaksi alergi berbahaya yang mungkin muncul bila masalah ini tidak segera ditangani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alergi seafood dapat terjadi kapan pun dan pada usia berapa pun, namun biasanya alergi ini berkembang pada usia dewasa. Alergi ini bisa menyerang seseorang yang sebelumnya tidak memiliki alergi seafood, dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, wanita juga disebut-sebut lebih banyak terkena alergi makanan laut dibandingkan dengan pria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reaksi alergi seafood bisa muncul bukan hanya karena Anda mengonsumsinya, namun menghirup udara ketika seafood dimasak, memegang, atau mencium aroma masakan laut yang dihidangkan pun mampu memicu timbulnya reaksi alergi. Adapun kelompok utama makanan laut yang dapat memicu reaksi alergi, yaitu: ikan tuna, ikan kod, ikan salmon, udang, kepiting, lobster, kerang, cumi-cumi, kembung, ikan sarden, teri, ikan trout, ikan haddock, ikan pari, tiram, gurita, kerang abalon. Pemicu alergi seafood sangat tahan panas dan tidak mudah dihancurkan melalui proses memasak sehingga Anda lebih rentan terkena alergi ini.
Reaksi alergi makanan laut dipicu oleh protein tertentu yang terkandung dalam makanan laut tersebut. Banyak reaksi alergi terhadap makanan laut yang bersifat ringan, namun bisa terjadi secara serius pada orang yang sangat sensitif terhadap jenis makanan ini. Adapun gejala umum yang dapat muncul, di antaranya:
- Gatal-gatal
- Pembengkakan
- Sulit bernapas
- Tenggorokan mengencang
- Tak nyaman pada mulut
- Muntah
- Diare
Beberapa gejala reaksi alergi ini bahkan bisa terjadi secara bersamaan. Selain itu, alergi seafood juga dapat menyebabkan reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Anafilaksis adalah reaksi alergi yang datang secara tiba-tiba, parah, dan berpotensi fatal. Hal ini dapat ditandai dengan tekanan darah rendah, pembengkakan tenggorokan, dan sulit bernapas.
Penderita asma lebih cenderung mengalami reaksi alergi parah terhadap makanan laut. Alergi seafood tidak boleh dianggap enteng, jadi apabila Anda memilikinya maka Anda harus berhati-hati karena ada kemungkinan reaksi alergi yang parah. Segera cari bantuan medis, jika gejala alergi tak kunjung membaik.
Saat ini, belum ada obat untuk menghilangkan alergi seafood. Namun, untuk reaksi alergi yang ringan, seperti ruam atau gatal, dokter akan meresepkan Anda obat antihistamin untuk meringankan gejala alergi. Selain itu, dokter juga akan merekomendasikan orang dengan alergi seafood untuk membawa epinefrin karena dikhawatirkan alergi kambuh secara tidak sengaja. Epinefrin merupakan obat pertolongan pertama untuk anafilaksis.
Sementara, dalam mencegah alergi makanan laut, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:
- Hindari mengonsumsi seafood agar reaksi alergi tidak kambuh. Selain itu, saat membeli produk makanan, baca label kemasan dengan benar karena terdapat produk-produk makanan yang mengandung seafood sehingga Anda harus berhati-hati.
- Ketika di restoran, tanyakan bahan makanan yang digunakan, seperti apakah bumbu penyedap atau sausnya mengandung makanan laut, karena dikhawatirkan dapat memicu alergi. Selain itu, pastikan pula alat yang digunakan untuk memasak makanan Anda tidak digunakan untuk memasak seafood.
- Jaga jarak dengan seafood, baik di tempat pengolahan atau penjualannya karena pada kasus tertentu reaksi alergi dapat terjadi hanya dengan sentuhan atau menghirup udaranya saja sehingga sebaiknya Anda tidak dekat-dekat.
Jika Anda merasa memiliki alergi seafood, sebaiknya segera pastikan dengan berkonsultasi pada dokter untuk melakukan tes alergi.