Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Presiden Joko Widodo melantik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggantikan Fachrul Razi di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Ia dilantik bersama lima menteri baru Kabinet Indonesia Kerja.
Ia bersaing dengan Yahya Cholil Staquf dan Agus Maftuh dalam proses lobi untuk posisi Menteri Agama.
JAKARTA – Presiden Joko Widodo melantik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menggantikan Fachrul Razi di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Ia dilantik bersama lima menteri baru Kabinet Indonesia Kerja. Seusai pelantikan, kepada wartawan, Yaqut menceritakan sedikit proses dirinya diangkat oleh Jokowi sebagai Menteri Agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yaqut, ia dihubungi Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Kamis pecan lalu untuk menjadi kandidat menteri dalam perombakan kabinet yang pertama kali dalam pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. "Lalu, saya dikasih tahu untuk menghadap ke Istana ini pada pagi kemarin (Selasa pagi)," kata Yaqut, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah sumber Tempo di pemerintahan dan partai pendukung Jokowi menyebutkan penunjukan Yaqut sebagai Menteri Agama berlangsung dalam proses lobi yang alot antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Keputusan perombakan disampaikan Jokowi kepada Muhaimin dalam pertemuan tertutup di Semarang, Jumat pekan lalu. Presiden mengatakan akan melukir jatah PKB dari portofolio Kementerian Perdagangan ke Kementerian Agama.
Syaratnya, PKB merelakan Agus Suparmanto dicopot dari jabatan Menteri Perdagangan. Sebagai gantinya, posisi kementerian ini diisi oleh Muhammad Lutfi, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Selanjutnya, Istana menyodorkan dua calon Menteri Agama, kakak-adik Yahya Cholil Staquf dan Yaqut Cholil Qoumas. Keduanya putra Kiai Haji Cholil Bisri, pendiri PKB.
Yahya adalah Khatib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, semacam sekretaris jenderal dewan musyawarah ulama NU. Sedangkan Yaqut adalah Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom di bawah NU, sekaligus anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari PKB.
Muhaimin, kata sumber, tak keberatan Agus Suparmanto dicopot. Hanya, ketika disodori nama Yahya dan Yaqut, dia menolak. Alasannya, meski sama-sama berlatar belakang NU, Yahya dan Yaqut bukan inner circle perkawanan Muhaimin. Alasan lain, Muhaimin sudah punya calon, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel.
Namun Jokowi menolak Agus Maftuh dengan alasan Menteri Agama perlu diisi oleh figur yang kuat merepresentasikan NU, baik secara struktural maupun kultural. “Yahya dan Yaqut memiliki kualifikasi itu,” ujar sumber tersebut. Belakangan, Muhaimin setuju Yaqut menjadi Menteri Agama.
Sumber lain di pemerintahan menyebutkan Istana lebih menyukai Yahya karena dianggap berkompeten dan memiliki jaringan internasional. Dia pun dekat dengan orang-orang di lingkaran Istana dan pernah dipercaya Jokowi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden selama 2018-2019, menggantikan Hasyim Muzadi yang wafat. Menteri Sekretaris Negara Pratikno tidak menjawab permintaan konfirmasi Tempo perihal ini.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Faisol Reza menyatakan tidak mengetahui adanya pertemuan Jokowi-Muhaimin. Faisol juga menampik bahwa Yaqut bukan kandidat pilihan partainya. "Memang dari awal Gus Yaqut. Cuma media menyebut Gus Yahya," ujar Faisol kepada Tempo.
Menurut Faisol, Yaqut cocok dengan kriteria sosok yang dibutuhkan di pemerintahan, yakni tokoh yang bisa menjaga hubungan antar-umat. "Gus Yaqut diminta untuk menjaga dan mempererat hubungan antar-pemeluk agama untuk mendukung pemulihan ekonomi," ujarnya.
Faisol pun mengklaim partainya legawa atas keputusan Presiden mengganti Agus dengan Lutfi yang berlatar belakang profesional. Kendati demikian, PKB menyatakan Lutfi merupakan perwakilan mereka.
Faisol juga menyebutkan Presiden memang menyampaikan evaluasi atas kinerja Agus kepada partai. "Presiden ingin Menteri Perdagangan melakukan akselerasi perjanjian dagang lebih kencang lagi. Pak Agus bagus, tapi perlu lebih cepat," kata dia.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menyimpulkan perombakan Menteri Agama kali ini kental akan nuansa kompromi bagi koalisi partai pendukung Presiden.
Selain PKB, kata Adi, kesan yang sama terasa dalam perombakan Menteri Pariwisata dari Wishnutama ke Sandiaga Uno. Menurut dia, pemilihan Sandi membuat jatah menteri Partai Gerindra di kabinet tidak berkurang setelah Edhy Prabowo mundur dari kabinet akibat kasus korupsi. "Enggak ada yang spesial. Ini reshuffle yang win-win solution," kata Adi.
DEWI NURITA | DIKO OKTARA | BUDIARTI UTAMI PUTRI | ROBBY IRFANY
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo